|
Menu Close Menu

Soal Banjir di Pasuruan, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim Dorong Semua Pihak Terlibat Cari Solusi

Senin, 08 Februari 2021 | 13.55 WIB

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i (Dok/Istimewa)


lensajatim id Pasuruan-
Banjir yang terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Pasuruan, akibat luapan air sungai dan curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu mendapat perhatian serius dari Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Muzammil Syafi'i. 


Menurut politisi yang akrab disapa Buya Muzammil ini, persoalan banjir harus melibatkan banyak pihak. "Misalnya sungai itu ada yang miliknya kita Kabupaten ada yang Provinsi dan ada yang Nasional," terang Muzammil saat dikonfirmasi. Minggu( 07/02/2021).


Dari situlah kata mantan Wakil Bupati Pasuruan ini keterlibatan banyak pihak yang berwewenang dibutuhkan. "Karena kewenangannya terbagi sesuai tupoksinya oleh karena itu harus duduk bareng instansi pemerintah yang berwenang baik Kabupaten, Provinsi dan Pusat juga pengambil kebijakan seperti DPRD dan DPR RI," papar Muzammil. 


Untuk itulah, lanjut Muzammil, pihaknya akan menginisiasi,  memprakarsai diskusi mencari penyebab dan solusi banjir di Kabupaten Pasuruan.


Sementara ini, tambah Muzammil, yang mendesak adalah melakukan pengerukan dan pelebaran sungai baik sungai Rejoso Kraton dan Kedung larangan Bangil. " Karena membutuhkan biaya yang cukup besar maka baik Kabupaten, Provinsi maupun Pusat perlu menganggarkan untuk itu," tandas politisi yang duduk sebagai anggota Komisi A DPRD Jatim. 


Jadi tutur Muzammil, bicara banjir tidak bisa bicara sepotong-sepotong tapi harus komprehensif dan integral karena menyangkut banyak sebab. "Kemarin 3 hari lalu itu akibat dari curah hujan yang cukup tinggi hujan deras sekali, pasti drainase dan sungai kecil tidak mampu menampung air hujan," beber Muzammil.


Kemudian lagi, kata Muzammil, Persoalan penyebab utama adalah penyempitan dan pendangkalan di hampir seluruh sungai di Pasuruan. Muzammil menambahkan, belum lagi kebiasaan membuang sampah juga ikut andil timbulnya banjir karena tersumbat dengan sampah maupun robohnya dan patahnya ranting pohon ataupun barongan pohon bambu di sepanjang sungai. 


Selain itu, penggundulan hutan dan pengambilan batu yang terjadi di dataran atas menyebabkan alam tidak mampu menahan air dan membawa tanah dan pasir menyebabkan pendangkalan sungai.


" Saya berharap  Pemerintah provinsi untuk ikut bertanggung jawab atas terjadinya banjir di Pasuruan dengan menganggarkan untuk penanggulangan banjir di Pasuruan," pungkas Ketua MA IPNU Jatim ini. (Had/Red)

Bagikan:

Komentar