|
Menu Close Menu

Unira Malang Siapkan Mahasiswa Tangguh Lewat KKN-T: Fokus Ketahanan Pangan dan Digitalisasi Desa

Kamis, 17 Juli 2025 | 10.58 WIB

Kepala LPPM Unira Malang, Abdillah U. Djawahir bersama para mahasiswa. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Malang- Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) semester genap yang akan berlangsung selama 40 hari, mulai 21 Juli hingga 31 Agustus 2025.


Dengan mengusung tema besar "Memperkokoh Ekosistem Social Enterprise Masyarakat Desa", KKN-T tahun ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian, tapi juga transformasi nyata melalui tiga garapan utama: ketahanan pangan, digitalisasi, dan kolaborasi lokal.


Kepala LPPM Unira Malang, Abdillah U. Djawahir, menegaskan bahwa program ketahanan pangan menjadi prioritas strategis. Mahasiswa akan digerakkan untuk menggali potensi desa dalam memperkuat ketahanan pangan lokal, termasuk membangun kerja sama dengan Dandim 0818 Malang-Batu dan Satgas Ketahanan Pangan PW GP Ansor Jawa Timur.


“Kita ingin mahasiswa tak sekadar datang, tapi hadir sebagai penggerak perubahan. Khusus ketahanan pangan, akan dikawal oleh patriot ketahanan pangan yang profesional,” ujar Abe, sapaan akrabnya, Kamis (17/07/2025). 


Selain itu, digitalisasi UMKM dan layanan publik desa juga menjadi fokus, termasuk membangun kolaborasi antara lembaga desa seperti pesantren, BUMDes, dan kelompok ekonomi masyarakat.


Dalam rangka menyukseskan KKN-T 2025, LPPM Unira menggelar pembekalan selama dua hari (15-16 Juli 2025) yang diisi dengan tiga workshop tematik:


- Workshop ABCD: Aset Bukan Masalah


Pada hari pertama, mahasiswa dan DPL mendapatkan pelatihan Asset Based Community Development (ABCD) dari Dr. Yusuf Azwar Anas, SE.MM, untuk mengasah paradigma pemberdayaan berbasis potensi, bukan kekurangan.


“Kita tidak datang membawa bantuan, tapi menemani masyarakat mengenali aset yang mereka miliki,” ujarnya mengingatkan bahwa desa bukan objek, tapi subjek pembangunan.


 - Workshop Jurnalistik: Menghidupkan Kisah Desa


Hari kedua dilanjutkan dengan pelatihan Jurnalisme Sosial oleh Budi Susilo, jurnalis dan redaktur media daring. Mahasiswa dilatih menulis narasi KKN yang menggugah, dari dinamika sosial hingga transformasi ekonomi mikro desa.


“Kisah desa harus hidup, bukan tenggelam dalam angka statistik,” ujar pria yang akrab disapa Sam Idub.


- Workshop Sinematografi: Suara Desa dalam Lensa Kamera


Sesi terakhir diisi oleh Eko Hari Suwito (Sam Polenk), founder Hypno Creative Media. Ia membekali peserta teknik sinema sosial menggunakan alat sederhana untuk mengangkat kisah-kisah inspiratif dari desa menjadi dokumenter visual yang kuat.


“KKN adalah panggung cerita. Dengan sinema sosial, mahasiswa jadi penyambung suara desa ke publik yang lebih luas,” kata Sam Polenk.


Wakil Rektor IV Unira Malang, Dr. A. Rofik M., M.Pd., menegaskan bahwa KKN-T tahun ini bukan hanya rutinitas akademik, melainkan wadah edukasi transformatif yang menempatkan mahasiswa sebagai agen perubahan.


“Mahasiswa tak hanya pelaksana, tapi pembelajar, pendengar empatik, dan komunikator sosial yang andal. Inilah makna sejati ‘Kampus Berdampak’,” tandasnya. (Had) 


Bagikan:

Komentar