![]() |
| Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM RI bersama Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur saat hadir dalam pembukaan Tanwir IMM di Dome Universitas Muhammadiyah Malang.(Dok/Istimewa). |
Acara bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM itu turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua PP Muhammadiyah Dr. Agung Danarto, Prof. Muhadjir Effendy selaku Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, serta Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin.
Di tengah suasana hangat dan penuh semangat itu, Senator DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, atau yang akrab disapa Ning Lia, menjadi sorotan usai memberikan tanggapan menarik terhadap gaya komunikasi Bahlil yang dikenal lugas dan tegas.
“Om Bahlil itu kalau ngomong soal energi, ngegasnya luar biasa. Tapi justru itu yang kita butuh, sosok pemimpin yang berani gaspol untuk kemandirian bangsa,” ujar Ning Lia sambil tersenyum usai acara.
Menurut Ning Lia, gaya “ngegas” Bahlil bukan sekadar retorika, melainkan bentuk nyata energi kepemimpinan yang mampu menularkan semangat kepada generasi muda. Ia menilai, gaya blak-blakan Menteri ESDM itu mencerminkan energi kolektif nasional yang sedang dibangkitkan untuk memperkuat kemandirian Indonesia di bidang energi dan sumber daya.
“Gaya tegas dan spontan beliau justru menggugah semangat anak muda. Energi kolektif itu bukan cuma soal minyak dan gas, tapi juga energi moral, intelektual, dan spiritual. IMM punya peran strategis menjaga nyala energi positif bangsa ini,” tambah Lia yang dikenal aktif dalam isu pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Sebelumnya, dalam orasinya, Bahlil menegaskan pentingnya peran pemuda dalam memperkuat kemandirian energi nasional. Ia mendorong kader IMM untuk tidak hanya berhenti pada wacana, tetapi berani mengeksekusi gagasan besar untuk kemajuan bangsa.
“IMM ini calon pemimpin bangsa. Jangan berhenti di wacana, turun tanganlah mengeksekusi gagasan. Negeri ini butuh anak muda yang punya visi dan keberanian,” seru Bahlil disambut tepuk tangan meriah peserta Tanwir.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin juga menyampaikan pidato kunci bertajuk “Gerakan Mahasiswa, Etika Politik Muhammadiyah, dan Demokrasi Hijau.” Ia menegaskan pentingnya etika politik dan integritas dalam gerakan mahasiswa untuk memperkuat demokrasi berkelanjutan.
“Gerakan mahasiswa harus menjadi energi hijau demokrasi. Tidak hanya reaktif, tapi juga reflektif dan solutif,” tegas Sultan.
Tanwir IMM XXXIII di Malang ini menjadi ruang inspiratif bagi para kader muda Muhammadiyah untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Semangat “energi kolektif” yang digaungkan Bahlil dan direspons positif oleh Ning Lia mencerminkan kesatuan visi untuk membangun Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter. (Had)


Komentar