|
Menu Close Menu

Reses di Tengah Pandemi Covid 19, Muzammil Dicurhati Masalah Sekolah Daring

Selasa, 10 November 2020 | 07.31 WIB

Muzammil Syafi'i, Anggota Komisi A DPRD Jatim saat reses di Ponpes Nurul Anwar Kota Pasuruan (Dok/Istimewa)


lensajatim id Pasuruan-
Anggota Komisi A DPRD Jatim,Muzammil Syafii  mengawali Reses untuk Tahap ketiga di Pondok Pesantren NURUL ANWAR Karang Ketug Kota Pasuruan. Senin (09/11/2020).


Undangan yang hadir sekitar 100 orang dari beberapa Kelurahan di Kecamatan Gadingrejo. Karena masih di tengah Pandemi Covid 19, kegiatan tersebut menggunakan protokol kesehatan, peserta yang hadir  menggunakan masker dan Physical Distancing (jaga jarak). 


Pada reses tersebut, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim  menyampaikan kinerjanya kepada konstituennya terkait dengan tugas tugas yang dilaksankan di Gedung DPRD Jatim selama 4 bulan mengenai fungsi Membuat Peraturan Daerah, Menyusun anggaran serta Pengawasan.


Saat sesi dialog, masyarakat yang hadir banyak yang menyampaikan keluh kesahnya , salah satunya para orang tua mengeluhkan sekolah saat ini yang masih dilakukan dengan daring (bukan tatap muka).  Mereka rata-rata berkeinginan sekolah dengan tatap muka segera bisa dilakukan. 


 " Banyak yang mengeluhkan akibat belajar di rumah anak anak menjadi semakin malas, lebih banyak bermain game dari pada belajarnya, anak anak merasa jenuh belajar di rumah, disamping sistem yang dikembangkan kurang menyenangkan," kata Ketua MA IPNU Jatim ini menyampaikan keluhan masyarakat.


Selain masalah sekolah daring, Muzammil menuturkan bila masyarakat mengeluhkan adanya ulah "oknum" Rumah Sakit yang cenderung menjadikan semua pasien dinyatakan corona dan bahkan disuruh menandatangani pernyataan terkait dengan corona, sehingga menimbulkan secara psikologis takut masuk ke rumah sakit. 


Mereka juga mengaku adanya kabar bahwa setiap orang yang dinyatakan sakit corona akan mendapatkan biaya dari pemerintah. Untuk itu masyarakat meminta agar ada sosialisasi pada masyarakat terkait dengan covid -19 ini secara terbuka dan benar, sehingga tidak menimbulkan trauma dan krisis kepercayaan pada Rumah Sakit.


Masyakarat juga meminta agar dilakukan perbaikan ekonomi pada masyarakat yang terdampak akibat covid-19, agar masyarakat bisa bekerja dan memperoleh penghasilan kembali, setelah sekian bulan mengalami kemiunduran penghasilan akibat covid 19.(Had)

Bagikan:

Komentar