|
Menu Close Menu

Kongres IPNU ke-20 Diharapkan Mampu Menghasilkan Keputusan Strategis Songsong Satu Abad NU

Rabu, 10 Agustus 2022 | 19.04 WIB

Muzammil Syafi'i, Ketua MA IPNU Jatim. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Ikatan Pelajar Nadlatul Ulama (IPNU) akan menggelar Kongres ke 20 pada tanggal 12-15 Agustus 2022 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.


Forum permusyawaratan tertinggi tiga tahunan ini bakal diikuti oleh 24 Pimpinan Wilayah (PW)  IPNU dan 361 Pimpinan Cabang (PC) IPNU di seluruh Indonesia. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Panitia Nomor 172/KongresXX/IPNU/VIII/2022.


Muzammil Syafi'i, Ketua MA IPNU Jawa Timur mengucapkan selamat berkongres. 


"Pertama Tama saya mengucapkan selamat melaksanakan Kongres IPNU yang ke XX dan Kongres IPPNU yang ke XIX di Pondok Gede Jakarta, semoga berlangsung dengan sukses dan lancar memperoleh hasil yang bermanfaat bagi generasi Muda NU ke depan," ucap Muzammil dalam keterangan pers yang diterima redaksi. Rabu, (10/08/2022).


Anggota Komisi DPRD Jatim ini berharap  Kongres bisa membuat keputusan keputusan strategis dalam menyongsong 100 tahun atau satu abad  Jam'iyah NU dalam bidang kepelajaran terutama sekali dalam mengembangkan ajaran Ahlussunnah Wal jamaah pada sekmentasi pelajar  di era digital dan keterbukaan ini.


" Karena ini sebagai kunci keberlangsungan NU dan bangsa Indonesia yang semakin besar pengaruh ideologi non aswaja saat ini banyak berpengaruh pada kaum muda terutama sekali faham radikalisme dan intoleran," terangnya.  


Kemudian berikutnya lanjut Legislator asal Partai NasDem ini, IPNU harus mampu menjawab tantangan pelajar dan kaum muda dalam membangun eksistensi diri sebagai organisasi kader NU yang mampu memberikan solusi pada persoalan kaum muda dalam membangun jiwa intelektual dan interpreunershif sehingga menjadi organisasi yang mandiri dan mampu meiptakan kemandirian pada anggotanya. 


Politisi yang akrab disapa Buya Muzammil ini menuturkan agar persoalan ketertinggalan SDM kaum muda NU dari organisasi lain harus dikejar dengan bisa memberikan peluang adanya pendidikan dengan bea siswa baik S2 maupun S3 di semua sektor. Sehingga perlu mensinergikan kaum muda NU yang berbasis pesantren dan Sekolah,  bukankah kelak sebagai tampuk pemimpin NU baik Syuriyah maupun Tanfidziyah juga Nasional. 


Selanjutnya, kata mantan Wakil Bupati Pasuruan ini,  PKPT IPNU dan IPPNU di Perguruan Tinggi sampai saat ini masih sangat diperlukan dalam membina kader IPNU yang sudah berproses sebelum masuk Perguruan Tinggi untuk tetap eksis dalam barisan NU sampai suatu saat dibentuk Ikatan Mahasiswa NU hasil Kongres NU yang berikutnya.


" Kalau tidak dikhawatirkan banyak yang terpengaruh aliran aliran yang tidak sesuai dengan Aswaja," ungkapnya.


Muzammil mendorong agar dalam kongres IPNU maupun IPPNU harus menghindari  politik uang atau pengaruh politik saat dilakukan pemilihan Ketua Umum, karena itu yang akan merusak jati diri IPNU Ke depan akan terbelenggu pada memenuhi kehendak orang orang yang membiayai atau yang mempengaruhi.


" Artinya IPNU harus mampu mandiri dengan menentukan siapa yang dikehendaki oleh Kongres bukan kehendak dari orang yang punyai kepentingan pada IPNU, karena sebentar lagi adalah tahun politik agar tidak diseret seret pada kepentingan politik tertentu, dengan tetap berpolitik kebangsaan dan politik ke NU an," tegasnya. 


Sebagai warga Jawa Timur, Majelis Alumni IPNU Jawa Timur berharap Kontingen Jawa Timur kompak satu suara dan tidak terbelah satu komando untuk memenangkan Calon dari Jawa Timur yang sudah disepakati dalam Rakerwil Jatim beberapa waktu yang lalu. 


" Kalau tidak akan berpengaruh pada kebersamaan dalam membangun IPNU di Jawa Timur ke depan," pungkasnya. (Had).


Bagikan:

Komentar