|
Menu Close Menu

Sebelum Wafat, Begini Pesan Terakhir Keponakan Menko Polhukam Mahfud MD

Rabu, 10 Agustus 2022 | 09.40 WIB

Sinnun Nasuti Iklima, Keponakan Menko Polhukam Mahfud MD yang baru saja wafat. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Pamekasan- Keponakan Menko Polhukam RI Mahfud MD Sinnun Nasuti Iklima yang akrab disapa Nunung berpulang ke rahmatullah kemarin hari selasa 9/8/2022 saat azan Ashar berkumandang di Rumah Sakit Haji Surabaya.


Jenazah dilepas oleh Direktur Rumah Sakit Haji Surabaya dr Herlin Ferliana kemudian dipulangkan ke tanah kelahirannya di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan.


Semasa hidup, Sinnun Nasuti Iklima mengabdi sebagai PNS Bidan di Puskesmas Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, sedangkan suaminya yang bernama Hatan Eko Ahmadi mengabdi sebagai PNS di Dinas Kominfo Pemkab Ngawi.


Sinnun Nasuti Iklima merupakan adik kandung tokoh aktivis Firman Syah Ali yang akrab disapa Cak Firman Arek Wonocolo.


Menjelang akhir hayatnya, status-status facebook Sinnun Nasuti Iklima sudah mengarah pada pesan-pesan akhir kehidupan, misalnya tergambar dalam status terahirnya di facebook sebagai berikut :


"Bangun tidur dalam kondisi gelap (mati lampu), terdengar suara khas ibuku manggil-manggil bangunin anak-anaknya keliling dari kamar satu ke kamar lainnya (menjelang subuh).


"Bangun...bangun...kuburan lebih gelap dari ini"


"Bangun..bangun..Malaikat Rahmat sedang turun ke bumi"


"Bangun..bangun..biar sekedar hatinya yang bangun"


dll


Kalimat seperti ini selalu terdengar sejak aku kecil, saat di perantauan suara ini tidak terdengar. Saat ini aku sudah berkeluarga, diri ini juga telah menjadi seorang ibu, dan semoga bisa melanjutkan tugas seperti ibuku ini ke keluarga kecilku dan anak turunanku.


Ibuku seperti ini karena nurun dari keistiqomahan kakek-nenekku, istiqomah bangun jam 1 atau 2 an sampe pagi tidak tidur lagi, bermunajat di Musholla keluarga, bahkan kalau nenekku lebih keras daripada ibuku, kalau bangunin untuk sholat harus benar-benar sampai bangun (teringat jaman sekolah kalau lagi nginep di rumah nenek).


Seorang ibu terlihat keras dan cerewet di depan anak-anaknya, tapi percayalah itu demi kebaikan anak-anaknya di  masa depan yang abadi "akhirat".


Dan untuk almarhum papa, dan untuk para leluhurku yang sudah mendahului kami, semoga diberikan kebahagiaan di akhirat, terima kasih yang semasa hidupnya senantiasa mendoakan kami anak turunannya".


Selain itu, Sinnun kerap menyampaikan banyak petuah kehidupan kepada saudara-saudaranya, rata-rata tentang keistiqomahan ibadah, nitip anak-anaknya yang masih kecil dan lain-lain.


Menurut adik kandungnya Sri Sukmana Damayanti, beberapa saat sebelum meninggal dunia, Sinnun menceritakan mimpinya bahwa namanya sudah dicoret dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI). "Aku mimpi banya bidan berkumpul dan namaku tau-tau tidak ada dalam daftar anggota IBI", waktu Sinnun bercerita begitu, sukma tak kuat menahan tangis.


Sedangkan Siti Fatmawati (staf Bagian Umum Pemkab Pamekasan) yang merupakan sepupu, teman bermain dan soulmatenya sejak kecil yang ikut memandikan jenazah sinnun menyampaikan bahwa wajah jenazah sangat cantik, putih dan bersinar.


Teman-teman kerjanya di Puskesmas Ngawi Purba yang datang menjenguk saat Sinnun sakit hingga takziyah setelah Sinnun wafat menyampaikan kesaksian bahwa sinnun orang baik, sangat berkesan di hati teman-teman kerjanya, punya dedikasi yang luar biasa terhadap pekerjaan. Mereka berdoa semoga semua kesalahan Sinnun diampuni, semua amal ibadah diterima dan ditempatkan di sisi Allah SWT Aamiin (Red).

Bagikan:

Komentar