![]() |
Puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-18 Institut Agama Islam Syaikhona Kholil (INSYA) Bangkalan dengan menghadirkan penceramah Gus Iqdam.(Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Bangkalan – Puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-18 Institut Agama Islam Syaikhona Kholil (INSYA) Bangkalan berlangsung meriah dan menyedot perhatian ribuan warga. Tidak hanya dari Madura, masyarakat dari luar daerah pun turut hadir memadati halaman kampus untuk mengikuti pengajian bersama penceramah viral asal Blitar yang juga pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah KH. Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam Kholid.
Acara dibuka dengan pemukulan gong oleh Ketua Senat Kampus, Lora Nasih Aschal, dilanjutkan penampilan paduan suara, atraksi pencak silat, serta pemutaran profil perjalanan INSYA sejak berdiri. Transformasi INSYA dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) pada 2007 menjadi institut pada 2025 disebut sebagai tonggak bersejarah bagi dunia pendidikan Madura.
“Harlah ke-18 ini kita buat spektakuler karena sekaligus menjadi momentum syukur atas perubahan dari sekolah tinggi menjadi institut. Lewat kegiatan ini, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa transformasi ini demi kemajuan bersama, khususnya agar Madura mampu melahirkan generasi unggul,” ungkap Lora Nasih Aschal.
Pria yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Jatim itu menegaskan, pendidikan tinggi adalah jalan strategis untuk meningkatkan kualitas SDM Madura sekaligus memberi kontribusi nasional.
“Ketika nama besar Syaikhona Kholil disebut, INSYA ingin terus membersamai kiprah dan perjuangannya. Dari sinilah lahir tekad memperkuat peran akademis sekaligus sosial kemasyarakatan,” lanjutnya.
Hadirnya Gus Iqdam di puncak perayaan disebut memberikan energi tersendiri bagi jamaah. Dikenal luas di berbagai kalangan, sosoknya dinilai mampu memberi pengaruh positif, khususnya kepada generasi muda.
“Gus Iqdam adalah idola masyarakat lintas kalangan. Kehadirannya di INSYA diharapkan memperluas dakwah kampus dan memberi inspirasi baru,” ujar Ra Nasih.
Selain pengajian, INSYA juga memperkenalkan program-program unggulan seperti layanan hukum gratis melalui Lembaga Bantuan Hukum INSYA, pendampingan korban kekerasan, serta Halal Center untuk membantu UMKM mendapatkan sertifikasi halal produk mereka.
“Kontribusi INSYA bukan hanya di dunia akademik, tetapi juga ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Suasana acara semakin meriah ketika Gus Iqdam memberikan kesempatan kepada jamaah untuk melantunkan sholawat. Bahkan, beberapa peserta yang beruntung mendapatkan hadiah berupa uang tunai dari Gus Iqdam, ada yang menerima Rp1 juta hingga Rp3 juta.
Perayaan ditutup dengan doa bersama ribuan jamaah. Harlah ke-18 ini bukan hanya menjadi momen perayaan ulang tahun, melainkan refleksi panjang perjalanan INSYA dan tekad baru menyongsong era 5.0.
“Harapan kami, INSYA semakin siap menghadapi tantangan zaman dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat, masyarakat, bangsa, dan dunia,” pungkas Lora Nasih. (Fiq/Had)
Komentar