Oleh Masmuni Mahatma
Lensajatim.id, Puisi-Usai angin subuh berkemas di sudut batu-batu
Embun semakin rapi tawaf dalam musik paru-paru
Ada bara menggemakan sari salju
Percikan api rebahkan takdir serupa wasiat ibu
Di sini, diantara silang garis bersuhu
Kata-kata bersumsum ombak
Tertancap di alur suara-suara serak
Subuh dilamar matahari, bumi milas rupanya sendiri
Deretan mata di pelabuhan cium pipi pelangi
Lampung yang tebacakan dalam ragam puisi
Kian wangikan doa-doa berdasi
Kau dan aku, bukan barisan biji besi
Semata patahan takbir yang layak disusui
Sampai deretan mata jahit aroma pagi kembali
Lampung, 251221
Komentar