Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar, magatakan dalam kondisi yang seperti itu, yang merasakan dampak akibat pandemi covid-19 adalah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Sumenep.
Karena saat ini, kata Hairul, masyarakat memilih berdiam diri di rumah masing-masing pasca pemerintah mengimbau pemberlakuan Physical Distancing. Akibatnya, penghasilan pelaku UKM menurun drastis.
“Meskipun pada awalnya ini darurat medis, tapi saat ini sudah mulai berdampak kepada darurat ekonomi,” Kata Hairul, Kamis (23/04/2020).
Dia menambahkan Para pedagang dan pelaku UKM mulai mengeluh, lantaran menurunnya omset antara 40-50 persen sejak virus corona ini menyerang Indonesia.
Untuk itu ,Dia meminta agar Pemerintah untuk segera mencairkan bantuan kepada masyarakat, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu untuk memulihkan ekonomi masyarakat di tengah Pandemi Global ini.
“Ekonomi ini perlu diselamatkan karena sudah kering sekali. Saatnya BLT segera disalurkan. Logikanya bagaimana ekonomi bisa pulih kalau alat transaksinya tidak ada,” beernya.
Menurutnya, pada saat ini kondisi ekonomi kwartal pertama tahun 2020 sudah minus 0,4 persen, bahkan diperkirakan akan semakin buruk hingga 4 persen. Dikarenakan kata Hairul, masyarakat mulai membatasi diri keluar rumah untuk mencegah menularnya virus corona
“Apalagi sebentar lagi Surabaya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ini tentu berdampak terhadap perekonomian. Pendistribusian barang akan terganggu,” terangnya.
Kendati demikiat, Dia mengaku sudak melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani persoalan ekonomi masyarakat. Yakni, denga mengadakan kegiatan sosial di daerah-daerah tertentu.
"Maka dari itu kami bersama-sama pengurus Kadin akan urunan untuk membagikan sembako kepada masyarakat terdampak," pungkasnya.(fat/lil)
Komentar