|
Menu Close Menu

Resmikan Trauma Centre dan Intensive Care RSUD. dr. Soedono Madiun, Begini Penjelasan Gubernur Khofifah

Kamis, 04 Februari 2021 | 12.57 WIB


Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Gedung Trauma Centre dan Intensive Care di RSUD dr. Soedono Madiun (Dok/Istimewa)


lensajatim id Madiun- Berbagai  upaya pengembangan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat, terus dilakukan  Rumah Sakit milik Pemprov Jatim. Kali ini, Rabu (3/2), bertempat di RSUD. dr. Soedono Madiun, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Trauma Centre dan Intensive Care. 


Gedung trauma center dan intensive care ini sendiri terdiri dari 8 lantai yang diantaranya diperuntukkan untuk pelayanan OK emergency, Pelayanan Ponek sebanyak 25 Tempat Tidur, Skill Lab dan High Care Unit, serta pelayanan ICCU dan ICU yang masing-masing berkapasitas 18 Tempat Tidur. 


Dengan diresmikannya gedung ini, Gubernur Khofifah terus mendorong rumah sakit-rumah sakit milik Pemprov Jatim untuk bisa menjadi center of excellent di bidang-bidang tertentu. Pihaknya mencontohkan, seperti RSUD Dr. Soetomo dalam bidang stem cell, kemudian RSUD dr. Saiful Anwar Malang dalam bidang penyakit ginjal, dan RSUD. dr. Soedono Madiun dalam bidang trauma center. 


“Saat ini mungkin Trauma Center ini belum  satu paket dengan psycho social therapy, namun ke depannya kami harap ini bisa jadi satu paket. Karena psycho social therapy ini mampu mendorong motivasi seseorang, mendorong semangat untuk bangkit, melakukan sesuatu dengan penuh harapan dan positif thinking. Ini penting sebagai referensi tidak hanya bagi warga  di wilayah Mataraman, tapi juga di daerah lain,” katanya. 


Menurut Khofifah, dengan spesifikasi center of excellent di bidang-bidang tertentu, maka akan memudahkan penempatan kualifikasi SDM di rumah sakit-rumah sakit tersebut. 


“Dengan begitu, maka spesifikasi peran seperti ini akan menjadikan makin produktif dan profesional, karena memang layanan kesehatan kita makin hari sebetulnya makin mendapatkan ruang baik dari perencanaan nasional maupun derah,” kata Khofifah. 


Untuk itu, Khofifah meminta rumah sakit terutama milik Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan kualitas diri dan kualitas layanan. Salah satunya dengan memberikan penguatan di bidang SDM-nya. 


“Apakah SDM yang ada sudah tercukupi atau belum .  Artinya layanan baru ini akan berseiring dengan penguatan SDM sesuai kebutuhan operasional serta pengembangannnya. Mudah-mudahan ini memberikan manfaat yang besar baik bagi masyarakat di Madiun maupun di wilayah mataraman dan sekitarnya,” katanya. 


Lebih lanjut menurutnya, peresmian Gedung Trauma Centre dan Intensive Care ini menjadi bagian dari proses penguatan derajat kesehatan masyarakat. Bahwa dalam RPJMN yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP), terdapat reformasi Sistem Kesehatan Nasional. RKP ini juga telah dijabarkan dalam RKPD Provinsi maupun  RKPD kab/kota. 


“Peningkatan derajat kesehatan ini akan menjadi satu kesatuan dari peningkatan IPM. Seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing maka tugas yang harus kita lakukan adalah menurunkan angka stunting,  Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” urai Khofifah. 


Untuk itu, penurunan angka stunting, AKI dan AKB ini harus menjadi satu kesatuan. Hal ini dikarenakan ketiga hal tersebut menjadi referensi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing. 


“Peresmian gedung ini merupakan bagian dari penguatan karena makin representatif dan makin luas pelayanan rumah sakit ini tentu akan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan layanan disini. Dengan begitu sektor-sektor lain akan mengikuti. Mudah-mudahan ini juga menjadi bagian dari penguatan IPM di Kota Madiun,” pungkas gubernur perempuan pertama di Jatim ini. (Red)

Bagikan:

Komentar