|
Menu Close Menu

Ketua Pagar Nusa Jember: Polisi Harus Tangkap Penganiaya Wahyudi

Minggu, 18 April 2021 | 16.20 WIB


Ket foto:  Ketua Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Jember, H Fathorrozi saat menjenguk Wahyudi di  Rumah Sakit Balung, Jember, Ahad (18/4).

lensajatim.id Jember-Perseteruan antara Pagar Nusa kontra Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Jember Jawa Timur tampaknya masih lestari. Terbukti, duel antar dua perguruan silat kembali terjadi di Bangsalsari, Kabupaten Jember, Sabtu (17/4). Akibatnya, salah seorang anggota Pagar Nusa bernama Wahyudi, harus dilarikan ke rumah sakit Balung karena kondisinya kritis. Kepalanya sobek karena dihantam benda tajam. 


“Betul, yang bersangkutan kondisinya memang cukup parah. Semoga tidak ada apa-apa, cepat sembuh,” ujar Ketua Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Jember, H Fathorrozi saat menjenguk Wahyudi di  Rumah Sakit Balung, Jember, Ahad (18/4).


Ia menuturkan, menurut beberapa saksi mata bahwa kejadian tersebut berawal saat beberapa anggota Pagar Nusa Bangsalsari mengendarai motor untuk ngabuburit di ruas jalan Bangsalsari. Namun di tengah jalan, mereka berpapasan dengan sekolompok oknum PSHT. Tiba-tiba, dua anggota PSHT melakukan penghadangan dan memaksa meminta keponakan korban agar melepas kaos yang berlogo Pagar Nusa yang dipakainya. Korban dan keponakan serta dua rekannya tidak mau, tetap mempertahankan kaosnya.


Tiba-tiba dua anggota PSHT tersebut melakukan pemukulan hingga terjadi pertarungan yang tidak seimbang. Sebab anggota Pagar Nusa hanya berjumlah 4 orang, sedangkan oknum PSHT berjumlah 20 orang. Korban (Wahyudi) diserang dengan roti kalung dan ruyung dari posisi depan. Sedangkan dari posisi belakang disabet dengan celurit.


Akibatnya, korban mengalami luka sobek di bagian kepala atas dan pelipis kanan dan kiri, dan  sobek berat di kepala bagian belakang. Sedangkan keponakan korban yang bernama Muhammad Fauzan juga sobek di bagian dahi. 


“Ini tidak bisa dibiarkan. Polisi harus segera tangkap pelakunya, karena kejadian ini sudah yang kesekian kalinya, terus berulang dan berulang. Kebetulan yang sering jadi korban adalah anggota Pagar Nusa,” pungkasmya (RA/Red)

Bagikan:

Komentar