|
Menu Close Menu

Akselerasi Hanya Slogan, Serapan Anggaran Jember Terendah ke-2 Se-Jatim

Minggu, 06 Juni 2021 | 08.56 WIB

Data Peresentase Realisasi Belanja 5 Kabupaten/Kota Terbesar dan Terendah di Jawa Timur (Dok/Istimewa)


lensajatim.id Jember-
Sinergi, Kolaborasi, Akselerasi. Inilah slogan yang  menjadi ‘trade merk’ Bupati Jember Hendy Siswanto dan wakilnya, KH Balya Firjaun Barlama saat kampanye Pilkada Jember tahun lalu. Namun ternyata, slogan tersebut tampaknya hanya sekadar slogan. Buktinya, hingga memasuki semester I pada bulan Juni 2021, realisasi serapan anggaran Kabupaten Jember hanya berkisar di angka 10,97% atau sekitar Rp487.983.321.501 dari total APBD Jember yang mencapai Rp4.448.913.815.154. Data ini diperoleh dari sumber yang beredar di kalangan media


Angka yang kecil tersebut menempatkan Jember sebagai kabupaten juara dua terendah serapan anggarannya dari 38 kota/kabupaten se-jawa Timur (Jatim). Di sisi lain, waktu ‘penghabisan’ anggaran sudah tinggal 7 bulan kedepan. Tidak ada akselerasi untuk menggenjot penyerapan anggaran. Padahal, semakin cepat anggaran terserap, semakin cepat juga masyarakat menerima manfaatnya.  Semakin banyak anggaran terserap, semakin banyak pula, masyarakat yang merasakan kegunaannya. 


Dari penelusuran media diperoleh catatan bahwa sejumlah kegiatan di beberapa dinas, baik yang bersifat penunjukan langsung atau sistem lelang hingga berita ini diturunkan belum semuanya berjalan. Bahkan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Alam (BMSDA) sebagai salah satu dinas yang berperan penting dalam menjalankan program andalan Bupati Hendy, yaitu perbaikan jalan berlubang dan infrastruktur lainnya,  faktanya cukup mengkhawatirkan. 


Seperti yang  dimuat di website LPSE Jember, per tanggal 5 Juni 2021 masih memuat sekitar 18 paket pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan saja yang dilaunching dari ratusan paket direncanakan.

 

Padahal sebelumnya pihak Dinas PU Bina Marga telah melakukan serangkaian trial (uji coba) pengaspalan di sejumlah ruas jalan di Jember, namun hingga kini belum ada kepastian kapan akan segera dijalankan. Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga, Rahman Anda saat diklarifikasi media via pesan WhatsApp, pun tidak berkomentar.


Tak ayal, persoalan rendahnya prosentase realisasi belanja Kabupaten Jember pada semester I kali ini menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Salah satunya adalah Agus Mashudi.  Pemerhati kebijakan publik Jember ini, mengaku bingung mengapa hingga kini belum ada aksi dari sejumlah dinas terkait program kegiatan pembangunan. Padahal, Perda APBD sudah disahkan.


“Saya bertanya-tanya, kenapa kok lambat sekali. Padahal Perda maupun Perbupnya sudah didok. Dengan penjabaran tersebut seharusnya sudah ada aksi karena jargon bupati adalah akselerasi atau  percepatan,” ujarnya.


Agus mencontohkan, pembangunan infrastruktur jalan sampai sekarang belum juga terlaksana, kecuali hanya trial-trial saja, padahal rencanannya cukup fantastis, yakni 1080 kilometer jalan akan diaspal tahun ini. 


“Jadi dengan dana sekitar Rp700 miliar jika bisa digunakan untuk pembangunan dalam satu tahun ini, maka hal itu bisa menjadi sesuatu yang luar biasa,” jelasnya.


Namun ia mengaku khawatir dengan kondisi ini. Sebab,  saat ini sudah memasuki bulan Juni, tak sampai sebulan (Juli) masuk pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). 


“Jika tidak segera digunakan, saya khawatir seperti kejadian-kejadian sebelumnya dengan menumpuknya SiLPA,” pungkasnya (ls-1).

Bagikan:

Komentar