|
Menu Close Menu

PPSDS Jatim Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Daging Segar

Sabtu, 26 Februari 2022 | 20.55 WIB

Situasi  Pasar Sapi wonoasih, Probolinggo. (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id, Surabaya- Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar ( PPSDS) Provinsi Jawa Timur, Muthowif  menyebut harga daging segar yang ada sekarang di pasar tradisional se -Jawa Timur, belum mengalami kenaikan. Sebab, tradisi menaikan harga daging segar nanti akan terjadi pada saat menjelang waktu Idul Fitri 1443 H/2022 M. dan setelah Idul Fitri sampai dengan idul adha.

 

"Kebiasaan terjadinya kenaikan harga daging sapi segar di pasar tradisional pada saat menjelang idul Fitri 1443 H/2022 M," tukas Muthowif. Sabtu, (26/02/2022).


Untuk itu, hal tersebut harus  dipersiapkan dan diperhatikan secara serius oleh  Pemprov Jatim. " Kalau tidak ada perhatian dari pemprov, saya kawatir harga daging segar di pasar tradisiolan tidak terkendali dan sesuai dengan mekanisme pasar (suplay and deman)," tandasnya.


Menurut Muthowif,  data yang di sampaikan oleh Gubernur Jatim diberbagai media, bahwa sapi di Jawa Timur 4,8 juta ekor, itu jumlah populasi sapi potong secara keseluruhan. Seharusnya Gubernur bisa menjelaskan secara jelas dan terperinci.  Berapa jumlah sapi siap potong ? Berapa sapi bakalan ? Berapa sapi betina anakan ? Dan berapa sapi betina indukan ? Dan tidak kalah pentingnya berapa sapi betina yang majer (bisa dipotong). 


" Jadi terkait dengan kebutuhan daging di Jawa Timur, seharusnya ada penjelasan satu ekor sapi Madura menghasilkan berapa kilogram daging ? dan satu ekor sapi Limosin menghasilkan berapa kilogram daging, sehingga stock daging yang ada dan berapa kekurannya bisa jelas," lanjut Thowif.


Kalau hanya menyebutkan 4,8 juta ekor sapi, data tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan secara nyata tentang ketersediaan sapi siap potong di Jawa timur, dan berapa ketersediaan daging sapi dalam satu tahun dan jumlah sapi yang keluar Jawa timur."  Tidak seperti yang dilakukan oleh Kementan belakangan ini dalam rapat kordinasi, dengan para pelaku dan pedangan daging, dalam rapat kordinasi pihak kementan minta data sapi siap potong dan lokasinya setiap kota/kabupaten dan provinsi," pungkasnya. (Had/Red)

Bagikan:

Komentar