|
Menu Close Menu

Kembangkan Ekosistem Pertanian di Bali, Begini Langkah Partai NasDem

Senin, 21 Maret 2022 | 08.31 WIB

Penyerahan bantuan bibit, dan alat pertanian di Provinsi Bali oleh Partai NasDem. (Dok/Istimewa).

Lensajatim id, Jimbaran-  NasDem mulai mengembangkan ekosistem pertanian di Bali. Salah seorang putra terbaik Sukabumi yang juga Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Kabupaten Sukabumi, H. Ayep Zaki, ikut membidani ekosistem pertanian di Pulau Dewata itu.  


"Program pertama saya di Bali adalah memberikan bibit melon untuk ditanam di Kabupaten Jembrana. Kedua memberikan cangkul, pupuk hingga nutrisi untuk bibit melon kepada DPD NasDem Kabupaten Jembrana," ungkap Ayep Zaki usai melakukan Penyerahan Bibit Tanaman Buah kepada DPD NasDem Jembrana di Intercontinencal Bali Resort, Jimbaran, Kabupatan Badung, Bali, Minggu (20/3). 


Diakui Ayep, memberikan bibit melon termasuk pra sarana pertanian seperti cangkul dan pupuk menjadi salah satu bentuk komitmennya dalam membangun ekosistem pertanian di seluruh wilayah Indonesia.


Selain memberikan bibit melon, pada kesempatan tersebut, bersama Gubernur ABN IGK Manila, Ayep juga membagikan bibit kedelai untuk ditanam di lahan seluas 10 ha di Kabupaten Jembrana.


Pegiat pertanian sejak 2005 ini berharap, kolaborasi bersama Ketua DPW NasDem Bali, Julie Sutrisno Laiskodat, Sekretaris NasDem Provinsi Bali I Nyoman Winatha dan Gubernur ABN IGK Manila itu dapat menjadi salah satu program percontohan budidaya pertanian di Provinsi Bali.


"Kegiatan ini sangat diapresiasi dan dikukung kakak Julie Sutrisno Laiskodat dan kakak I Nyoman Winatha selaku Ketua dan Sekretaris DPW NasDem Bali," tambah dia.


Ayep Zaki yang juga Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Pusat itu menambahkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu instruksi langsung Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh kepada dirinya dan Gubernur ABN NasDem IGK Manila, agar paling tidak setiap kabupaten harus menanam kedelai sedikitnya 10 ha secara konkret agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.


"Tentu saja Ayep Zaki bersama-sama dengan Akademi Bela Negara (ABN) NasDem bersama Opa Manila yang akan langsung dan terus memantau. Insya Allah untuk budidaya kedelai ini kita tanam di akhir Maret atau awal April di Kabupaten Jembrana," sambung dia.


Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu melanjutkan, dukungan dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh tersebut menjadi satu semangat tersendiri untuk ikut membangun ekosistem pertanian di Provinsi Bali selain di wilayah Sukabumi yang terus dikembangkan lebih luas lagi.


Di tempat yang sama, Gubernur ABN NasDem IGK Manila menuturkan, dirinya sangat bersemangat untuk kembali membangkitkan pertanian di Bali. Mengingat, sebagai orang Bali dan besar di Bali, dirinya mengaku pernah merasakan pertanian Bali yang kaya.


"Masa kecil saya dulu, Bali juga dikenal dengan dunia pertanian. Ada yang namanya Jeruk Bondalem Buleleng Sungaraja,  Salak Bali dan sistem pengairan sawah yang dikenal dengan Subak sangat dikenal. Tapi sekarang itu semua seperti hilang," ujar IGK Manila.


Lebih jauh Manila juga menyampaikan, dunia pertanian di Bali seperti kalah pamor dengan pariwisata yang menjadi tulang punggung pendapatan daerah. Namun begitu covid-19 menghantam selama dua tahun, perekonomian di Bali seperti sempoyongan.


"Oleh karenanya, ini momentun yang tepat untuk menjadikan dunia pertanian sebagai salah satu sektor yang juga bisa diandalkan untuk mengangkat perekonomian Bali. Apalagi Bali menjadi salah satu wilayah yang menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia," tegas Manila.


Tambah Manila, apabila ekosistem pertanian di Bali maju dan berhasil maka akan menjadi daya tarik yang luar biasa. Selain periwisata, pertaniannya juga menjadi maju. 


"Dan yang perlu dicatat, NasDem turut serta membangun ekosistem pertanian di Bali tersebut," tegasnya.  


Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Manila, dibutuhkan komitmen besar bersama Ayep Zaki dan tim, serta seluruh pihak seperti diantaranya ABN NasDem dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian di seluruh wilayah Indonesia.


"Kita lihat enam bulan ke depan, satu tahun ke depan, tiga tahun ke depan, dan lima tahun ke depan. Bisa dipastikan sudah ada hasilnya. Kerena kami fokus membangun ekosistem pertanian di seluruh wilayah Indonesia," tutup dia. (Tim).

Bagikan:

Komentar