|
Menu Close Menu

Alumni IPNU Jatim Lintas Generasi Bertemu dalam Acara Halal Bihalal

Senin, 23 Mei 2022 | 12.20 WIB

Halal Bihalal dan Diskusi Alumni IPNU Jatim Lintas Generasi di Hotel Horison Pasuruan . (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Pasuruan- Alumni  Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur menggelar Halal Bihalal Lintas Generasi di  Hotel Horison Pasuruan, Minggu (22/05/2022).


Kegiatan itu menjadi bertemunya Lintas generasi IPNU Jatim, yaitu Mutaqoddimin ( pendahulu) seperti generasi pengurus tahun delapan puluhan ada KH Sholih Hayat, H Muzammil Syafii dan KH Fuad Anwar Nurhadi Ridlwan dan yang lainnya.


Kemudian generasi Mutaakkhirin ( saat ini) mereka yang sedang menjabat Pengurus Formal IPNU di semua tingkatan di jatim dan Mutawassithin ( di antara masakeduanya) ada Herry Ahmad yang mantan Sekretaris PWNU dan Dr Isa Anshori dan Dr Fathurrohman Lamongan dan doktor doktor yang lain.


Hadir juga dalam kegiatan yang dikemas dengan Halal Bihalal itu,  DR. HILMY MUHAMMADIYAH selaku Ketua PP MA IPNU dan Idham Zakariyah.


Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi  tentang IPNU dengan Narasumber H Muzammil Syafii selaku Ketua PW MA IPNU Jatim Dr, Hilmy Muhammadiyah selaku PP MA IPNU dan Muhammad Irfan selaku Ketua PW IPNU Jatim.


Dalam paparannya, Muzammil Syafii menyampaikan bahwa proses kaderisasi di NU yang paling bagus adalah di IPNU, sebab  disampaikan memperoleh pendidikan kader secara berjenjang mulai dari Makesta sampai Lakut.


Selain itu, juga berproses langsung menjadi pengurus di semua tingkatan sehingga pembentukan pribadi militan dan kemampuan menejemen terpadu dalam membentuk pejuang organisasi dan masyarakat. " Jadi ketika berproses lebih lanjut, baik di GP Ansor maupun di NU sudah siap pakai juga sebagai pemimpin masyarakat," jelasnya.


Diskusi tersebut juga menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut :

1. Bahwa organisasi kepelajaran IPNU harus dimaknai sebagai Pelajar baik tingkat SMP ( MTs) maupun SMA ( MA) maupun santri di Ponpes juga Mahasiswa, sehingga ruang gerak dan lahan garap IPNU berada di Sekolah\Madrasah mauoun Ponpes juga Perguruan Tinggi.

2. Bahwa sebagai bentuk penerusan proses pembinaan dan kaderisasi maka Forum mengqanggap masih diperlukan PKPT ( Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi) IPNU IPPNU di Perguruan Tinggi ( Universitas Institut dan semacam) selama masih belum dibentuk Badan Otonom Ikatan Mahasiswa NU, untuk memjaga dan mengembangkan Aswaja di Perguruan Tinggi.

3. Bahwa pendidikan Kader yang disusun oleh PB NU hendaknya memberikan penghargaan secara baik terhadap proses kaderisasi di IPNU dan IPPNU dengan menjadikan salah satu bagian dari kaderisasi di lingkungan NU dan menempatkan kader kader terbaik IPNU dan IPPNU pada jenjang pengurus baik Banom maupun Jamiyah NU di semua tingkatan.

4. Bahwa menyusun data base Kader menjadi sebuah keharusan di MA IPNU sehingga perlu melakukan pendataan secara konphrehensif di semua tintgkatan kepengurusan.

5. Bahwa MA IPNU perlu mempunyai usaha bidang ekonomi agar MA IPNU mandiri dan memberikan support pada IPNU yg kini sedang menjadi pengurus di semua tingkatan. (Had).

Bagikan:

Komentar