|
Menu Close Menu

Cak Firman Sosok Senior Pergerakan Multitalenta

Selasa, 05 Juli 2022 | 14.54 WIB

Firman Syah Ali, atau yang akrab disapa dengan Cak Firman. (Dok/Istimewa).



Oleh : Sunanto


Lensajatim.id, Opini- Begitu mendengar nama Cak Firman Arek Wonocolo, pandangan kita pasti mengarah pada sosok Firman Syah Ali, sang eksponen gerakan '98 yang kini mengabdi sebagai ASN Birokrat. Kita bayangkan saja, mantan demonstran kelas kakap yang sehari-hari kerjanya memimpin aksi ke kantor-kantor pemerintahan, kini tiba-tiba menjadi bagian organik dari pemerintahan itu sendiri. Jabatannya bukan politis, tapi karier.


Saya pertama kali mengenal sosok Cak Firman saat sama-sama mengikuti Madrasah Kader NU (MKNU) ke-216 di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Lebo asuhan KH Ali Mashuri yang legendaris. Satu kelas juga dengan kami, Gus Ahmad Muhdhor Ali yang saat ini menjadi Bupati Sidoarjo. 


Sebagai yuniornya di PMII saya terus terang kagum sejak pertemuan pertama, saking besar magnet kharismanya, dalam keadaan tertidur saat itu beliau dipilih sebagai ketua kelas oleh seluruh peserta. Beliau terbangun dari tidurnya gara-gara tepuk tangan para peserta MKNU yang saja memilihnya secara aklamasi sebagai Ketua Kelas. 


Gara-gara pertemuan dalam Madrasah Kader itu saya menjadi sangat dekat dan sering bertemu beliau terutama saat beliau menjabat sebagai Kabid Olahraga Dispora Jatim, karena kebetulan saya seorang sarjana olahraga. Beliau tidak malu belajar masalah olahraga ke saya. Kemudian saya mulai tertarik mengikuti medsos beliau serta membaca berita-beritanya di google.


Luar biasa, ternyata selain seorang birokrat, Cak Firman juga politisi terselubung, insan olahraga, wartawan, kolumnis, influencer, pengusaha terselubung, petani, pendekar bela diri,  spiritualis, Da'i (penceramah), LSM, Dosen dan sebagainya.


Entah bagaimana cara beliau mengatur waktu tapi kenyataannya memang itulah aktivitasnya sehari-hari, mengurusi banyak hal dalam waktu bersamaan. Dalam organisasi Petani HKTI, beliau pernah menjabat Badan Pertimbangan Organisasi. Dalam dunia Olahraga beliau Binpres KONI dan Ketua Umum Indonesia Karate Do (Inkado) Jatim, dalam dunia jurnalistik beliau wartawan beberapa media, dalam dunia NGO beliau pembina dan penasihat. Dalam dunia media sosial, postingannya selalu viral sehingga beliau sangat dikenal di seantero jagat medsos, terutama perjuangannya dalam menentang radikalisme dan terorisme. Dalam dunia pendidikan beliau adalah seorang aktivis LP Ma'arif NU Jawa Timur, di kepengurusan harian. Sense of humornya sangat tinggi sehingga beliau bisa dimasukkan kategori komedian hahaha.


Sedangkan dalam birokrasi, sesuai dengan disiplin ilmunya, beliau lama di Bagian Hukum. Namun jauh lebih lama di Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Jatim. Selain itu pernah mengabdi di Dinas Pendidikan dan Satpol PP, sedangkan saat ini beliau dipercaya menangani masalah Olahraga. Lengkap sekali.


Profil beliau yang serba bisa dan serba guna ini tentu cocok sekali dengan latar belakang aktivisme beliau sebagai kader Banser. Bukankah Banser singkatan dari Barisan Ansor "Serba Guna"?.


Btw nama beliau sempat viral sebagai salah satu Bakal Calon Walikota Surabaya pada tahun 2019 lalu. Namun karena kendala restu ibunya beliau berhenti running. Padahal kalau terus running dan maju, Insya Allah dengan segudang pengalaman di atas, menurut saya beliau sangat mumpuni untuk memimpin sebuah daerah, bahkan sebuah kementerian. Entahlah dalam musim pilkada mendatang apakah masih akan running lagi atau mau fokus birokrasi saja? Kita lihat saja, Quo Vadis Cak Firman?


*) Penulis adalah Staf Pengajar FKIP Unusa Surabaya/Wasek ISNU Cabang Surabaya/Wasek IKA PMII Cabang Surabaya

Bagikan:

Komentar