|
Menu Close Menu

PHE WMO Dorong Perekonomian Masyarakat Melalui Inovasi Produk Fortifikasi Garam Di Tanjungbumi Bangkalan

Rabu, 06 Juli 2022 | 09.55 WIB

 


lensajatim.id, BANGKALAN - Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mengembangkan inovasi produk fortifikasi garam di Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur, Selasa 5 Juli 2022. Pemberdayaan pengembangan inovasi produk fortikasi garam  merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat supaya potensi garam dikelola oleh masyarakat setempat.


Kepala Desa Banyusangka Abd Syakur menyampaikan bahwa pengembangan inovasi produk fortifikasi garam itu merupakan rangkaian program pengembangan rumah garam yang telah dilaksanakan oleh PHE WMO sejak tahun 2018. Meskipun sempat terhenti karena adanya kendala cuaca ekstrim dan pandemi covid-19,


“PHE WMO mengembalikan harapan masyarakat Banyusangka dengan menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura untuk menerapkan teknologi tepat guna dan melakukan pelatihan produk fortifikasi garam untuk pangan non pangan.” Jelasnya.


Menurut laporan pimpinan desa itu, pelatihan menyasar kelompok PKK dan Pengrajin ikan asin sebanyak 30 orang sebagai penerima manfaat. Sedangkan selama pelatihan kelompok tersebuy telah mampu meningkatkan wawasan dalam pembuatan produk olahan garam.


“Terdapat 9 produk olahan yang telah dilatih dan dipraktikkan langsung oleh kelompok yang terdiri dari 3 produk olahan non pangan dan 6 produk olahan pangan. Produk olahan tersebut diantaranya adalah eco detergen (cair), sabun cuci tangan ramah lingkungan dan garam relaksasi untuk olahan non pangan,” papar Syakur.


Selain olahan non pangan ada juga olahan produk pangan, diantaranya pembuatan dendeng ikan non komersil beserta bumbu dendeng ikan yang dikemas, sea salt caramel, sea salt nougat candy, bumbu tabur, garam bumbu (garam cabe dan garam vanilla).


“Kami berterima kasih kepada PHE WMO atas program yang telah dilakukan di Banyusangka, khususnya dengan adanya pelatihan untuk menciptakan olahan produk garam ini, " Tuturnya.


Tentunya kegiatan pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Banyusangka, karena komersialnya sangat bagus, terlebih produk-produk yang dilatih merupakan produk yang ramah lingkungan. "Semoga dengan pelatihan ini, kelompok bisa mengembangkan olahan produknya tidak hanya untuk sendiri tetapi juga bisa dijual," Pungkas dia. (Hel/red)

Bagikan:

Komentar