|
Menu Close Menu

Branding UMKM Sudah Tidak Lagi Menjadi Nilai Plus, Namun Keharusan

Minggu, 09 Juli 2023 | 13.44 WIB




Oleh : Achmad Fauzi Triyanto, S.Kom.


Lensajatim.id, Opini-Kegiatan perekonomian Indonesia terus menggeliat meskipun baru saja melewati masa pandemi pada tahun 2020-2022. Ancaman resesi di tahun 2023 berhasil diantisipasi oleh pemerintah sehingga perekonomian tetap berjalan dengan baik. Kabar baiknya, justru Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) yang dipercaya dapat membantu menstabilkan ekonomi nasional.


Bukan tanpa alasan, merujuk data yang dirilis oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM), sepanjang tahun 2022 tercatat jumlah pertumbuhan UMKM di Indonesia sudah menyentuh pada angka 8,71 juta unit. Tercatat jumlah UMKM per Maret 2021 berjumlah 64,2 juta dan mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada. Artinya, pertumbuhan UMKM pada tahun 2022 cenderung tinggi sebesar 13,5%.


*Masalah Persaingan Usaha*

Menjamurnya UMKM menjadi kekuatan utama dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Namun, hal itu juga berbanding lurus pada meningkatkanya persaingan usaha. Beberapa masalah yang ditemui yaitu pembiayaan modal, produksi, kurangnya inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, kurangnya pengetahuan cara mengembangkan usaha, dan masih banyak lagi.


Dengan begitu beratnya maslah yang dihadapi UMKM, pemerintah telah banyak memberikan bantuan guna membantu UMKM naik kelas. Bantuan yang diberikan beberapanya yaitu bimbingan dan penyuluhan kepada UMKM terus dilakukan, permodalan dan pembiayaan usaha, bantuan langsung tunai (BLT), dan digitalisasi UMKM.


Dilansir dari Kumparan.com, salah satu alasan lain UMKM susah untuk naik kelas disebabkan oleh masalah pemasaran. Kerap kali UMKM hanya memiliki satu rantai untuk memasarkan produknya. Hal inilah yang mengakibatkan sulitnya melakukan pemasaran ketika satu rantai tersebut sedang menurun permintaannya.


*Produksi Digenjot, Pemasaran Ditinggalkan*

Pelaku UMKM mampu melakukan produksi dan mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan namun keberatan dalam melakukan pemasaran. Sudah menjadi masalah umum, UMKM berfokus pada urusan produksi dan sumber daya manusia (SDM) namun mengesampingkan pemasaran. Oleh karena itu, pemerintah melakukan digitalisasi UMKM guna membantu dari proses distribusi dan pemasaran.


Pemasaran yang berjalan dengan baik akan mampu meningkatkan permintaan sekaligus meningkatkan produksi sehingga laba yang diraih juga semakin besar. Selain itu, penyerapan tenaga kerja diharapkan juga akan meningkat.


*Branding UKM Kunci Kemenangan Persaingan*

Ketika perusahaan telah membuat produk maka produk akan dipasarkan oleh pemasar kepada konsumen. Proses pemasar ini disebut dengan pemasaran. Penjualan akan lebih mudah jika proses pemasaran berjalan dengan baik. Begitu pula pemasaran dapat dilakukan secara lebih mudah jika produk yang dibuat menjawab kebutuhan atau keinginan dari konsumen. Namun, produk bukan segalanya.


Sebelum berbicara lebih jauh mengenai pemasaran, perlu diketahui bahwa produk yang dijual oleh tiap perusahaan cenderung ada kemiripan bahkan cenderung sama persis. Seperti contoh rumah makan Ayam Goreng Suharti dan Ayam Goreng Ny. Suharti. Keduanya sama-sama menawarkan menu utama ayam goreng, yaitu sama-sama menjual ayam, sama-sama digoreng,  sama-sama disajikan dengan sambal, dan rasa yang didapat pun cenderung sama, bahkan pemilik awalnya berasal dari satu keluarga, namun pelanggan tetap setia.


Itulah kekuatan dari branding. Branding merupakan presentasi agar produk menarik perhatian konsumen dan diingat oleh konsumen. Dapat dikatakan bahwa branding dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen yang dituju.


Tujuan utama branding adalah untuk menunjukkan merek perusahaan. Selain itu, branding bertujuan untuk membangun citra dan reputasi positif perusahaan agar selalu memiliki nilai baik dengan konsumen. Citra yang diciptakan oleh perusahaan ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tersebut.


Ulasan di atas menjawab atas pertanyaan Starbuck dan Excelso yang mampu tetap eksis di Indonesia meski gempuran toko kopi lain menjamur, mereka telah memiliki citra merek yang kuat dan telah tertancap di benak konsumen.


*Branding UMKM Ala-Kadarnya*

Meskipun telah banyak pelaku UMKM yang sudah melakukan proses branding, namun sering kali ditemukan dengan proses branding ala-kadarnya bahkan hanya menampilkan nama bisnis namun kita tidak mendapatkan pengetahuan tentang apa yang mereka tawarkan kepada konsumen.


Kejadian seperti itu bukan sekali dua kali saja, mungkin pelaku UMKM mendapatkan inspirasi dari brand besar mengenai logo, slogan, dan lainnya. Tapi justru proses branding yang dilakukan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.


Berkaca pada proses branding yang dilakukan oleh Starbuck, kita akan segera mengetahui ketika melewati kedai kopi berwarna hijau beserta logo berlatar belakang warna hijau dan gambar putri duyung meskipun tidak ada kata ‘Starbuck’.


Starbuck membuat branding dengan konsep sederhana mnimalis tidak dengan cara sembarangan. Sebelumnya, Starbuck memakai logo berupa gambar dan tulisan lengkap apa yang ditawarkan. Setelah citra merek tertanam di benak konsumen, maka Starbuck menimalkan logonya. Selain itu, perubahan logo tersebut juga merupakan perubahan brand positioning Starbuck, bukan lagi terbatas sebagai kedai kopi.


*Branding UMKM Membuat Produk Menjadi Unik*

Ketika ada suara berbunyi “Yang ada manis-manisnya" atau “100% murni air minum pegunungan”, apa produk air mineral yang muncul di kepala? Atau suara “Diputar, dijilat, dicelupin”? Perusahaan-perusahaan tersebut telah berhasil melakukan proses branding dengan baik sehingga kedua citra merek tersebut dapat tertancap dalam benak konsumen. 


Branding memiliki manfaat yang signifikan ketika membedakan suatu produk dan membedakannya dari produk lain di pasar. Dengan branding yang kuat, produk dapat membangun identitas unik yang mencerminkan nilai, keunggulan, dan sejarah perusahaan. Dengan memisahkan diri dari persaingan, produk dapat menarik perhatian konsumen, meninggalkan kesan abadi dan membantu membangun loyalitas pelanggan. 


Branding juga memberikan keyakinan dan jaminan kualitas kepada konsumen, membuat mereka lebih cenderung memilih produk yang dikenal dan diakui. Dengan cara ini, branding menjadi kunci untuk memposisikan produk sebagai pilihan yang unik dan menarik bagi konsumen.


*Branding UMKM Wajib Diterapkan*

Di era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, penting bagi UKM untuk memahami pentingnya branding untuk membawa bisnis mereka ke level yang lebih tinggi. Branding tidak hanya tentang logo dan desain produk yang menarik, tetapi juga tentang reputasi, nilai, dan identitas unik yang membedakan UMKM dengan perusahaan besar lainnya. Dengan pemahaman branding yang baik, UKM memiliki peluang yang lebih baik untuk membedakan diri dari kompetisi dan bersaing dengan perusahaan besar lokal dan internasional.


Dengan branding yang efektif, UMKM dapat menciptakan kesan yang kuat dan hubungan emosional dengan pelanggan. Melalui diferensiasi, konsistensi, dan pengalaman pelanggan yang menyenangkan, UMKM dapat meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan pangsa pasar, dan memperkuat kepercayaan pelanggan. Dengan demikian, UMKM memiliki potensi untuk bersaing dengan perusahaan besar dalam dunia bisnis yang kompleks.


(*Penulis adalah Mahasiswa S2 Manajemen Universitas Paramadina

Bagikan:

Komentar