|
Menu Close Menu

Hari Ibu, Ketua PDNA Sumenep Ungkap Besarnya Peran Ibu, Bukan Hanya Urusan Rumah

Sabtu, 23 Desember 2023 | 00.36 WIB

 

Nur Akhsany Taqwim (Tengah), Ketua PDNA Kabupaten Sumenep. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id,  Sumenep- Peringatan Hari Ibu yang biasa diperingati setiap tanggal 22 Desember bukan hanya seremonial tanpa makna. Hal itu sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi betapa penting dan besarnya peran seorang ibu dalam kehidupan sebuah rumah tangga.


Menurut Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Sumenep, Nur Akhsany Taqwim, penetapan  tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu bukan faktor kebetulan. Tapi itu melalui proses yang panjang.


" Hari ibu ini adalah hari bersejarah, dimana para perempuan hadir pada acara kongres Perempuan Indonesia ke III pada tanggal 22 Desember 1938. Peristiwa besar inilah yang membuat 22 Desember menjadi tonggak sejarah bagi kesatuan pergerakan perempuan Indonesia. Jadi penetapan tgl 22 Desember ini bukan karena iseng atau apa, tapi memang pada tanggal tersebut ada sejarah penting yang mana para perempuan bersuara menyampaikan pendapatnya di depan khalayak," jelas perempuan yang akrab disapa Nora saat dikonfirmasi media, Jumat (22/12/2023) malam.

 

Alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Sumenep ini lalu menjelaskan bahwa kekuatan dan peran ibu sangat penting, tidak hanya di lingkungan rumah, tapi di masyarakat, bangsa dan negara.


" Tanpa adanya seorang ibu kita ini bukan siapa siapa dan tidak ada apa apanya," tandasnya.


" Istilah kesetaraan gender sudah  tidak asing di telinga, tapi yang menjadi harapan tidak hanya di dengar tapi juga diberi kebebasan untuk bisa melaksanakan apa yang menjadi keinginan tanpa keluar dari fitrah sebagai seorang perempuan dan ibu," tambahnya.


Nora menambahkan kalau laki-laki dan perempuan diciptakan memiliki tugas yang berbeda. Makanya, memahami tugas sebagai ibu menjadi sangat penting.


" Karena ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak anaknya, tidak hanya itu perempuan juga adalah istri yang mau tidak mau kedudukannya ada di bawah suami, Ridho Allah terletak pada ridho suami," pungkasnya. (Had)

Bagikan:

Komentar