Surokim Abdus Salam, Peneliti Surabaya Survey Center (SSC). (Dok/Had). |
Lensajatim.id, Surabaya- Peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdus Salam mendorong Partai Gerindra mengusung calon sendiri di Pilwali Kota Surabaya 2024, agar tidak terjadi fenomena kotak kosong.
Dorongan yang disampaikan jelang pendaftaran calon itu menyambut keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60 yang memangkas syarat dukungan calon kepala daerah.
" Tentu saya berharap Pilkada Surabaya tidak terjadi fenomena kotak kosong, saya masih berharap Gerindra memanfaatkan haknya dengan hadiah sekarang ini kan bisa mengajukan paslon sendiri," ucap Surokim usai menjadi panelis dalam acara bedah buku berjudul "Dramaturgi Politik Elektoral" di kantor PWI Jawa Timur, Surabaya, Senin (26/8/2024).
Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini menyampaikan bahwa partai-partai yang masih belum menjalin komunikasi untuk memberikan rekomendasi masih ada kesempatan untuk bisa mengajukan paslonnya. " Sehingga berasa ada kontestasi, menurut saya apa berkontes kalaupun lawannya kosong, gak ada maknanya sama sekali, " tandasnya.
"Karena itu, saya menilai kebangetan kalau sampai bumbung kosong masih ada di Pilkada Surabaya. Saya kira bumbung kosong kurang elok bagi demokrasi di era pemilihan langsung," tambahnya.
Menurut Surokim, masih ada peluang partai politik untuk mengusung calon di luar Eri - Armuji yang diusung koalisi besar.
Menurutnya, putusan MK adalah hadiah bagi demokrasi di era pemilihan langsung. Karena itu, ia menilai kebangetan kalau hadiah itu tidak digunakan dengan mengusung calon kepala daerah. Apalagi punya syarat yang cukup untuk mengusung calon.
"Surabaya ini kota besar, mosok gak ada calon yang layak jadi pemimpin. Soal kalah atau menang itu biasa. Terpenting ada keberanian untuk berkompetisi," ujarnya.
Musonif Afandi, Direktur Sygma Research and Consulting (SRC), mengungkapkan dalam perhelatan pilkada serentak 2024, banyak bakal pasangan calon berkontestasi.
"Sehingga agar demokrasi berjalan dengan baik dan sehat, diperlukan langkah-langkah yang baik untuk menjalankannya," terangnya.
Selain penulis buku, kegiatan tersebut juga menghadirkan para panelis, yaitu Surokim Abdus Salam, dosen sekaligus pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, kemudian Dr. Sufyanto, dosen dan pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Wahyu Kuncoro, dosen Untag Surabaya, dan moderator Ahmad Junaidi dari Spektrum 9.
Sebelumnya, Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso kepada media mengaku bahwa pihaknya telah memiliki sejumlah nama yang diusulkan. Dan saat ini nama-nama tersebut sudah ada di Ketua Umum, Prabowo Subianto.(had)
Komentar