Fernandes Rasyidi Ketua Komunitas Demokrasi Red Hawk Situbondo. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Situbondo- Debat Pilkada Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (22/11/2024) di Gedung Graha Pena, Kota Surabaya, batal di gelar.
Kondisi ini mendapat respon dari banyak pihak, salah satunya dari kelompok Masyarakat dan Pegiat Demokrasi Situbondo juga ikut merespon.
Fernandes Rasyidi Ketua Komunitas Demokrasi Red Hawk Situbondo menyayangkan batalnya debat ke tiga, menurutnya hal tersebut sebagai bentuk kemunduran demokrasi.
" Sangat disayangkan seharusnya momentum pilkada ini dijadikan instrumen menguatkan demokrasi justru dirusak oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab, masyarakat menjadi tidak bisa mendapatkan pendidikan politik dan mengetahui visi misi calon secara langsung, " ucap Fernandes Rasyidi, Sabtu (23/11/2024).
Lebih lanjut Fernandes berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo untuk bersikap adil, profesional dan lebih bijak menyikapi keresahan masyarakat.
" Jangan sampai ada distrust karena masyarkat memantau dari penundaan debat, perubahan teman dan tata tertib yang tidak masuk akal, " tandasnya.
Seperti diberikan sebelumnya Pembatalan debat ke tiga terjadi setelah salah satu pasangan calon (paslon) melakukan walk out dari lokasi debat, menyusul sengketa mengenai jumlah suporter. Kontestasi ini diikuti dua pasangan calon. Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 yakni Yusuf Rio Wahyu Prayoga dan Ulfiah. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 Karna Suswandi dan Khoirani dari jadual yang sudah di sepakati (San/Red)
Komentar