Aksi 1000 Lilin dan Doa Bersama Mahasiswa UTM untuk Mahasiswi Korban Pembunuhan. (Dok/Istimewa) |
Lensajatim.id, Bangkalan- Ribuan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar aksi simpatik untuk mahasiswi korban pembunuhan tragis yaitu Een, mahasiswi Fakultas Pertanian UTM.Kegiatan itu berupa doa bersama, aksi simbolis seribu lilin, serta konsolidasi akbar untuk mempersiapkan aksi lanjutan ke Polres Bangkalan.
Khoirul, selaku koordinator lapangan aksi menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan penyelenggaraan kegiatan. “Alhamdulillah, hari ini berjalan dengan lancar. Simpatisan yang hadir sangat luar biasa, lebih dari lima ratus orang, baik dari BEM, organisasi mahasiswa, maupun mahasiswa UTM lainnya. Ini menunjukkan solidaritas yang tinggi terhadap saudari Een," ujarnya, Rabu (04/12/2024) malam.
Ia juga menegaskan bahwa aksi lanjutan yang direncanakan besok akan fokus menuntut keadilan untuk Een. Pihaknya tidak ingin Polres Bangkalan menerapkan pasal 339 kepada pelaku. "Kami menuntut pasal 340, karena ini jelas pembunuhan berencana, dan kami akan mengawal kasus ini hingga putusan pengadilan,” tegas Khoirul.
Tuntutan Pasal 340: Pembunuhan Berencana
Dalam konsolidasi yang dipimpin oleh Anaz, para peserta aksi membahas teknis dan poin-poin tuntutan yang akan disampaikan. Anaz menjelaskan alasan kuat di balik desakan penerapan pasal 340 terhadap pelaku.
“Tindakan yang dilakukan pelaku sangat jelas memenuhi unsur pembunuhan berencana. Pertama, pelaku sudah mempersiapkan senjata tajam. Kedua, pelaku membawa korban ke lokasi terpencil, jauh dari keramaian. Ketiga, pelaku melepas plat nomor motor korban. Ini semua menunjukkan niat dan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, kami menuntut Polres Bangkalan menjadikan pasal 340 sebagai primer, tanpa subsider atau pasal cadangan,” ungkapnya.
Anaz juga menegaskan bahwa massa aksi tidak akan mundur hingga keadilan bagi Een benar-benar ditegakkan. "Kami dari UTM akan terus mengawal kasus ini. Kejahatan ini tidak bisa dianggap ringan. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya,” tutupnya.
Dukungan Mahasiswa untuk Keadilan
Aksi malam ini tidak hanya menunjukkan solidaritas dari mahasiswa UTM, tetapi juga menjadi simbol perjuangan untuk keadilan. Dengan menyalakan 1.000 lilin, peserta aksi mengirimkan doa dan harapan agar kasus ini segera mendapatkan kejelasan hukum.
Rangkaian aksi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura bersatu melawan ketidakadilan. Esok hari, massa akan bergerak menuju Polres Bangkalan dengan semangat yang sama: menuntut keadilan untuk Een, agar pelaku kejahatan dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku.
Masyarakat luas pun diharapkan memberikan perhatian dan dukungan terhadap kasus ini, sehingga penegakan hukum dapat dilakukan tanpa kompromi.
Seperti berita sebelumnya, Een mahasiswi UTM dibunuh dengan cara sadis hingga dibakar beberapa waktu lalu. Peristiwa itu terjadi di Desa Banjar Kecamatan Gais Bangkalan.(Fi)
Komentar