![]() |
Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi bersama Tim BGN saat berkunjung ke SPPG Pesantren Al Azhaar Tulungagung. (Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Tulungagung- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi bersama Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN), Hj. Meida Octarina, MSc melakukan kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung pada Jum’at (14/02/2025).
Kedatangan rombongan wakil rakyat dan tenaga ahli BGN itu disambut langsung oleh KH. Imam Mawardi Ridlwan selaku Pengasuh Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung.
Mawardi Ridlwan mengaku senang dan berterima kasih atas kedatangan Anggota Komisi IX DPR RI berserta tenaga ahli BGN. Dirinya berharap bisa mendapatkan masukan untuk kebaikan SPPG Pesantren Al Azhaar Tulungagung, dalam mensukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBC).
“Kami dari pesantren mohon diberi bimbingan agar dapur sehat Pesantren Al Azhaar Tulungagung dapat sesuai standart,” ucap pria yang akrab disapa Abah Imam ini.
Sementara itu, Nurhadi selaku Anggota Komisi IX DPR RI, menyampaikan bahwa kedatangannya untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Dapur Sehat di Pesantren. Hal itu supaya pihaknya bisa mendapat informasi detail terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pesantren.
Nurhadi lalu menjelaskan kalau pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung sudah dengan baik walau masih ada yang perlu ditingkatkan agar sesuai standart. Untuk itu pihaknya mengapresiasi niat baik, niat mulya dari pondok pesantren untuk memberi kontribusi pada pemerintah.
“Mohon dimaklumi jika alat-alat di dapur ada yang belum memenuhi standart BGN, karena pihak pesantren telah berpartisipasi untuk membantu program pemerintah,” ujarnya
Nurhadi menambahkan bahwa program yang sangat baik dari Bapak Presiden Prabowo sebaiknya disambut baik oleh para pengusaha untuk berpartisipasi pada negara. Jadi para pengusaha untuk yang akan ikut andil program MBG ini sebaiknya tidak berpikir untung.
Sementara itu Tenaga Ahli BGN, Hj. Meida Octarina, MSc. menyampaikan bahwa berdasarkan pantauan yang dilakukan, pelaksanaan MBG telah berjalan dengan baik proses produksi maupun penyaluran ke sekolah penerima manfaat. Namun demikian di SPPG Pesantren Al Azhaar Tulungagung harus ada penambahan kualitas dapur sehatnya.
Meida menegaskan saat melakukan pemantauan dan pengawasan bahwa dibutuhkan kerja sama agar ada perbaikan berkesinambungan.
“Saya mohon pihak pesantren untuk berproses menuju standart BGN agar dapur sehat berjalan secara berkesinambungan sehingga program ini berjalan baik dan tepat sasaran,” tegasnya.
Meida menambahkan kalau dirinya menjalankan amanah untuk silaturrahim dalam rangka pengawasan SPPG pesantren, yaitu memantau proses di dapur sehat pesantren ,” tutupnya.
Pengasuh pesantren Al Azhaar Tulungagung menjelaskan bahwa dapur sehat Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung dapat berjalan walau masih perlu perbaikan dan pembenahan.
“Mohon do’a agar pesantren terus berupaya mewujudkan dapur berstandar. Tujuannya agar mampu melayani murid sekolah, santri dan ibu hamil atau menyusui.
“Saat ini penerima manfaat dari SPPG Pesantren Al Azhaar Tulungagung sudah sebanyak 3100 murid atau santri dan 300 untuk ibu hamil, menyusui serta anak balita,” tutup Abah Imam.
Berdasarkan pantauan media, rombongan kunjungan yang dari BGN adalah Meida Octarina, MSc, Ahmad Faisal, SE sedangkan dari Komisi IX DPRRI, H. Nurhadi, Spd, MH didampingi oleh Asrizal Upe, Heri Sunoto, Dhanti Anggunkusuma, Nurul Mamenun, dan Alvian Dwiguntara.
Sebatas informasi, di Kabupaten Tulungagung telah berjalan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertempat di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung. Program tersebut telah berjalan sejak 6 Januari 2025. (Tim).
Komentar