|
Menu Close Menu

LBH GP Ansor Jatim Pertegas Visi Keadilan Sosial Lewat Forum Rakerwil

Kamis, 29 Mei 2025 | 13.36 WIB

 

Rakerwil LBH GP Ansor Provinsi Jawa Timur di Gedung Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Jalan Ketintang Madya No. 92.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada Kamis, 29 Mei 2025, bertempat di Gedung Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Jalan Ketintang Madya No. 92. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk merumuskan arah penguatan kelembagaan, mempertegas visi keadilan sosial, serta memperluas jangkauan advokasi hukum LBH Ansor di tengah dinamika sosial masyarakat.


Rakerwil dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril. Dalam pidato pembukaannya, Musaffa menekankan bahwa LBH Ansor harus hadir sebagai wajah harapan bagi rakyat kecil, buruh yang terpinggirkan, petani yang mengalami perampasan lahan, hingga kelompok marjinal yang kerap tak bersuara di ruang kekuasaan.


“LBH adalah wajah lain dari perjuangan rakyat. Ia harus menjadi garda terdepan dalam mendampingi yang lemah, sekaligus benteng marwah ulama dari segala bentuk kriminalisasi,” tegas Musaffa di hadapan seluruh peserta Rakerwil yang terdiri dari jajaran pengurus LBH Ansor se-Jawa Timur.


Lebih lanjut, Musaffa menyampaikan bahwa masyarakat tidak cukup hanya diberi pendampingan saat berhadapan dengan hukum. Mereka juga memerlukan literasi hukum, perlindungan terhadap hak-hak dasar, serta keberpihakan nyata dalam mewujudkan keadilan sosial.


“LBH Ansor harus melampaui pendekatan kasus per kasus. Ia perlu tampil sebagai kekuatan edukatif, advokatif, dan strategis dalam membangun kesadaran hukum rakyat. Hukum tidak boleh hanya menjadi bahasa para elit, tetapi harus menjadi bahasa keseharian rakyat,” imbuhnya.


Musaffa juga menekankan peran LBH Ansor dalam menjaga kehormatan dan keselamatan hukum para ulama yang selama ini menjadi penopang moral bangsa.


“Serangan terhadap ulama bisa datang dalam banyak bentuk, termasuk lewat jalur hukum. LBH Ansor harus berdiri di garis depan, memastikan para ulama terlindungi dan tidak dikriminalisasi,” tandasnya.


Sementara itu, Ketua LBH Ansor Jawa Timur, Mohammad Sahid, SH, menyampaikan bahwa Rakerwil ini menjadi forum konsolidasi dan afirmasi terhadap program kerja LBH yang berorientasi pada kerja-kerja konkret dan berpihak pada masyarakat akar rumput.


“Kami ingin menjadikan LBH Ansor sebagai rumah perjuangan hukum bagi rakyat dan penjaga nilai-nilai keulamaan. Sebuah rumah yang bukan hanya memberikan solusi hukum, tetapi juga menyemai keberanian dan harapan,” ujar Sahid.


Dalam Rakerwil ini dibahas pula sejumlah agenda penting seperti penguatan kapasitas paralegal di tingkat daerah, pengembangan strategi advokasi berbasis komunitas, serta perluasan akses layanan hukum secara pro bono. Seluruh peserta sepakat bahwa LBH Ansor harus terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang kerap terpinggirkan dalam sistem hukum yang kompleks dan tidak ramah.


Menutup sambutannya, H. Musaffa Safril menyampaikan pesan inspiratif:


"Saya tidak ingin LBH Ansor hanya hebat di forum dan seminar. Saya ingin ia benar-benar hadir di hati rakyat karena kehadirannya yang nyata: membela yang lemah, berdiri bersama yang tertindas, dan memberi harapan bagi mereka yang kehilangan suara. Sebab di sanalah kekuatan sejati lembaga ini bermula dan bermuara."


Sebagai rangkaian kegiatan Rakerwil, digelar pula diskusi publik bertajuk “Urgensi Revisi Perda Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Timur”. Diskusi ini menghadirkan narasumber kompeten di bidang ketenagakerjaan, antara lain:


Dr. Jamil, SH, MH (akademisi dan pakar hukum ketenagakerjaan),


Jairi Irawan (anggota DPRD Jawa Timur),


Mansur, SH, MH (praktisi hukum ketenagakerjaan).



Diskusi ini menyoroti perlunya pembaruan regulasi daerah agar lebih berpihak pada pekerja dan buruh di tengah dinamika ketenagakerjaan yang terus berkembang. Dengan semangat kolaboratif dan keberpihakan kepada yang lemah, LBH Ansor Jawa Timur bertekad menjadi pelindung hukum yang setia kepada nilai-nilai keadilan, keulamaan, dan kemanusiaan. (Had) 

Bagikan:

Komentar