Judul Resensi: Lika-liku Perjalanan Hidup dan Karir Sang Jenderal Penakluk
Identitas Buku :
Judul Buku : Prabowo Subianto: Jenderal Penakluk Sejarah Presidensial
Pengarang : Moch Eksan
Penerbit : PENA SALSABILA
Tebal Buku : xxi+246 Halaman, 14,5x21cm
Tahun Terbit 2025
Lensajatim.id, Sinopsis Buku- Buku ini menceritakan tentang perjalan hidup Presiden Prabowo Subianto hingga dikenal sebagai “Presiden Gemoy”. Dimulai dari menceritakan kisah masa kecil Prabowo yang memang terlahir dari keluarga petarung dan terpelajar. Penulis menerangkan bagaimana perjalanan hidup Prabowo yang berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain hingga dari negara satu ke negara yang lain. Dengan pengalaman hidup tersebut, Prabowo terbentuk menjadi pribadi yang berani dan tegas. Prabowo telah menghabiskan puluhan tahun terjun di dalam dunia militer, di mana ia telah dikenal sebagai seorang jenderal yang sangat berprestasi. Penulis menampilkan perjalanan hidup Prabowo dengan bahasa yang naratif dan reflektif (hal. 3-5).
Dalam buku ini dijelaskan beraneka ragam operasi militer yang telah diikutinya, salah satunya ialah Operasi Seroja di Timor Timur serta menceritakan bagaimana Prabowo telah membangun reputasi yang gemilang di dunia militer (hal. 25-26). Tidak hanya itu, penulis menceritakan sekilas tentang kisah asmara Prabowo subianto dengan mantan kekasihnya yakni Titiek Soeharto yang merupakan mahasiswi ayahnya (Soemitro) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia serta putri dari Presiden Republik Indonesia (RI) ke dua yakni Soeharto. Mereka menikah pada tanggal 8 Mei 1983 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta dan dianugerahkan seorang anak yang Bernama Didit Hadiprasetiyo. Seorang designer lokal yang telah merancang berbagai pakaian kelas dunia (hal 15-16).
Penulis juga menguraikan perjalanan Prabowo dalam dunia politik, termasuk kegagalannya dalam tiga pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya dan bagaimana ia berhasil terpilih pada pilpres 2024 (hal. 171). Buku ini tidak hanya menceritakan tentang perjalanan hidup yang telah beliau lalui, akan tetapi buku ini juga menceritakan bagaimana kegigihan, kesabaran, serta keikhlasan hati Prabowo dalam menghadapi pahit maupun manisnya dunia politik. Bukan hanya itu, buku ini juga membahas tentang visi dan misi presiden Prabowo, termasuk komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, swasembada pangan dan energi, memberantas korupsi, hilirisasi, serta pembangunan infrastruktur yang tepat dan masih banyak lainnya. Penulis mencatat bahwasanya Prabowo sangat berambisi menjadikan Indonesia menjadi “Macan Asia” (hal. 45-51).
Kelebihan buku:
- Buku ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan karir presiden Prabowo dari masa belia hingga menjadi Presiden RI dengan bahasa yang sangat mudah dipahami, sehingga pembaca dengan mudah merasakan alur cerita serta argumen yang telah disampaikan dalam buku tersebut.
- Buku ini mengabadikan perjalanan politik Prabowo yang penuh liku serta memberikan kesan sejarah yang penting bagi pembaca. Karena masih belum banyak karya yang menceritakan perjalannya, buku ini sangat sesuai bagi semua kalangan usia yang ingin mengetahui lika liku perjalanan sang jenderal gemoy.
- Dalam buku juga banyak sekali menyajikan kisah inspiratif tentang kegigihan dan semangat juang Prabowo dalam mencapai cita-citanya yang sangat memotivasi. Oleh karena itu, pembaca dapat mengambil pelajaran serta pengalaman yang telah dilaluinya.
Kekurangan buku:
- Buku ini lebih banyak berfokus pada narasi yang positif sehingga beberapa aspek penting dalam karirnya tidak dibahas terlalu mendalam seperti kontroversi-kontroversi yang melibatkan dirinya.
- Mengingat buku ini ditulis setelah Prabowo menjadi presiden, beberapa informasi perkembangan terbaru tidak terlalu dibahas secara spesifik. Karena buku ini hanya terfokus kepada Prabowo, sehingga kurang memberikan olesan tentang dinamika politik yang lebih luas di Indonesia.
Kesimpulan: Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh siapapun yang ingin mengetahui biografi dan kisah hidup Prabowo Subianto hingga menjadi Presiden RI ke-8. Buku ini bukan hanya menceritakan tentang jenderal dan presiden akan tetapi juga menceritakan tentang keteguhan dan kesabaran dalam mengejar prestasi politik di tengah gelombang sejarah Indonesia yang semakin dinamis. Seperti yang telah dikatakan penulis, “pak Prabowo sangat konsisten dijalan demokrasi dan konstitusi yang bersih walau peluang untuk meraih kekuasaan dengan cara militer atau kekerasan dapat dilakukan tetapi beliau hindari, sehingga sebenarnya jenderal penakluk artinya dia menaklukkan ambisinya sendiri untuk melakukan demokrasi dengan cara militer atau kekerasan.”
Muhamad Najwan Alfasya
Alumni MAN 1 Jember Angkatan 45 lulusan 2025
Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Komentar