![]() |
Pagelaran Seni Budaya dalam penutupan Munas VII APEKSI di Kota Surabaya.(Dok/Istimewa). |
Dengan mengusung tema Light Culture Parade, para peserta karnaval membawa kekayaan budaya daerah masing-masing dalam balutan busana adat nan megah, seni tari tradisional yang memukau, hingga iringan musik khas yang menggugah suasana. Jalanan Surabaya berubah menjadi panggung budaya yang menyatukan perbedaan dalam keindahan.
Ketua Dewan APEKSI yang juga Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyuarakan pesan persatuan melalui momen ini. “APEKSI dapat memperkuat persatuan budaya Indonesia melalui kolaborasi antar kota demi menjaga kerukunan dan silaturahmi di setiap daerah,” ujarnya dalam unggahan media sosial resmi bangga surabaya.
Tak sekadar parade, acara ini menjadi simbol nyata betapa keberagaman bukan untuk dibedakan, melainkan dirayakan bersama. Warga yang hadir pun larut dalam antusiasme, membuktikan bahwa budaya adalah jembatan penghubung antar generasi dan antar wilayah.
Surabaya, sebagai tuan rumah, tak hanya menyambut dengan tangan terbuka, tetapi juga membuktikan diri sebagai kota yang mampu merangkai ragam budaya menjadi satu harmoni. Karnaval Budaya ini pun menjadi penutup yang manis dan penuh makna untuk Munas VII APEKSI seolah berkata, dari Surabaya untuk Indonesia, bersatu dalam budaya, melangkah bersama untuk masa depan. (Lau)
Komentar