|
Menu Close Menu

DPRD Jatim Terima Aspirasi Habaib dan Ulama Terkait Uji Coba Vaksin TBC M72

Selasa, 03 Juni 2025 | 22.09 WIB

Puguh Wiji Pamungkas, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur saat menerima para Habaib dan Ulama di Kantor DPRD Jatim.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya- Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PKS, Puguh Wiji Pamungkas menerima kedatangan para Habaib, Ulama dan Tokoh di Jawa Timur. Kedatangan mereka ke kantor DPRD Provinsi Jawa Timur dalam rangka menyampaikan aspirasi terkait penolakan uji coba vaksinasi TBC M72 milik Bill Gates.


Menurut Puguh, para tokoh tersebut menyampaikan bahwa keamanan dan keselamatan warga Indonesia dan umat Islam diatas segalanya.


Dalam konteks Jawa Timur, dengan jumlah penduduk terbanyak kedua se-Indonesia, maka menjadi wilayah strategis dalam mengawal kedaulatan bangsa.


Puguh menjelaskan, kalau melansir dari laman Pusat Informasi Indonesia bahwa Indonesia menjadi salah satu lokasi uji klinis fase tiga, ada 2.095 partisipan.


"Total partisipan uji klinik fase 3 ini berjumlah 20.081 orang dari lima negara. Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dengan 13.071 partisipan, diikuti Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447)," jelas Puguh, Senin (02/06/2025). 


Dirinya juga mendorong agar pemerintah memberikan informasi yang gamblang kepada seluruh warga negara Indonesia perihal vaksin tersebut, (baik dan buruknya, keunggulannya dan manfaatnya). "Sehingga tidak menimbulkan polemik dan keresahan," tandasnya. 


"Mendukung perjuangan para habaib dan ulama atas kecintaannya kepada umat, salah satunya dengan memproteksi dari ancaman bahaya pengaruh asing," paparnya. 


Terkait informasi itu, Puguh juga melakukan komunikasi langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dan dipastikan informasi mengenai adanya uji coba vaksin TBC di Jawa Timur tidak benar.


"Sampai detik ini tidak ada informasi terkait uji coba vaksin TBC di Jatim. Uji coba itu hanya dilakukan di RS Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, tidak melibatkan masyarakat Jatim,” tegasnya.(Had) 

Bagikan:

Komentar