|
Menu Close Menu

Prof. Mahfud MD: Luruskan Arah Reformasi demi Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Sabtu, 21 Juni 2025 | 15.45 WIB

Prof. Mahfud MD., saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surakarta- Dalam orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-45 Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Sabtu (21/6/2025), Prof. Mahfud MD mengingatkan pentingnya meluruskan kembali arah perjalanan reformasi demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Orasi ilmiah tersebut mengusung tema “Meluruskan Perjalanan Reformasi untuk Memuluskan Jalan Menuju Indonesia Emas.”


Dalam pidatonya, Mahfud mengapresiasi berbagai capaian signifikan yang telah diraih sejak reformasi 1998. Namun, ia juga menyoroti gejala penyimpangan yang belakangan muncul dan dinilai mulai menjauhkan bangsa dari cita-cita reformasi.


“Kita harus jujur mengakui, reformasi telah membawa banyak kemajuan. Tapi saat ini, ada indikasi penyimpangan dari peta jalan yang telah kita sepakati bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas,” ujarnya di hadapan civitas akademika Unisri.


Agar telaahnya relevan dan dapat dipertanggungjawabkan, Mahfud mengajak hadirin meninjau pandangan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam buku Paradoks Indonesia (2017). Menurut Mahfud, buku tersebut memuat analisis mendalam tentang berbagai paradoks dalam kehidupan bangsa yang mesti diluruskan.


“Presiden Prabowo mencatat banyak paradoks—kontradiksi dalam pembangunan, ekonomi, dan hukum—yang perlu dibenahi. Salah satu konsekuensinya adalah menguatnya orthodox legalism dan autocratic legalism, yaitu praktik hukum yang cenderung sepihak dan mengabaikan aspirasi masyarakat,” jelasnya.


Mahfud menegaskan bahwa meskipun terdapat tantangan dan anomali dalam sistem hukum dan tata kelola pemerintahan, masih ada alasan untuk optimistis. “Kita bisa berharap, karena kritik terhadap penyimpangan ini justru sudah dikemukakan oleh Presiden sendiri. Artinya, ada kesadaran untuk mengoreksi arah,” tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.


Ia pun mengajak semua elemen bangsa, khususnya kalangan akademisi, untuk terus mengawal nilai-nilai reformasi dan meneguhkan kembali komitmen terhadap demokrasi, keadilan, serta supremasi hukum. “Indonesia Emas hanya akan tercapai jika kita setia pada semangat reformasi yang menjunjung transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi rakyat,” pungkasnya. (Tim) 

Bagikan:

Komentar