|
Menu Close Menu

BALAD Grup Ekspansi ke Vietnam, 100 Ribu Nelayan Lokal Jadi Mitra Strategis

Senin, 21 Juli 2025 | 07.14 WIB

Gus Lilur, Owner Balad Grup.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Surabaya- Siapa sangka, di balik kesunyian laut dan beningnya benih lobster, berlangsung pertempuran senyap antara idealisme dan mafia perdagangan. HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, pengusaha muda asal Situbondo yang dikenal sebagai Gus Lilur, memecahkan dominasi puluhan tahun Mafia Lobster Indonesia–Vietnam.


“17 bulan saya menerobos jaringan mafia lobster itu, akhirnya Vietnam takluk. Kini budidaya Benih Bening Lobster (BBL) kami resmi berjalan di empat provinsi utama di Vietnam Tengah,” ujar Gus Lilur, Senin (21/07/2025).


Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis biasa. Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) yang ia dirikan, bersama Bandar Indonesia Grup (BIG), kini menjelma menjadi holding company berpengaruh dengan empat joint venture strategis bersama perusahaan Vietnam dan bermitra dengan lebih dari 100.000 nelayan pembudidaya BBL.


Provinsi-provinsi bekas kejayaan Kerajaan Champa kini menjadi wilayah ekspansi utama yaitu Khan Hoa, Phu Yen,  Binh Dinh, dan Ninh Thuan. 


Namun yang mengejutkan bukan hanya capaian bisnisnya. Gus Lilur menyebut bahwa langkahnya ini bukan sekadar niaga, melainkan "panggilan leluhur". Ia adalah trah langsung Raja Agung Champa Sri Jaya Singhavarman, sekaligus keturunan Sunan Gresik dan Sunan Ampel dari jalur ayah dan ibu.


“Saya Trah ke-15 Raja Champa, ke-13 dari Sunan Gresik, ke-19 dari Sunan Ampel, dan ke-17 dari Pangeran Kanduruhan Raja Sumenep bin Sultan Fatah. Trah ini bukan kebanggaan, tapi tantangan. Saya harus melebihi pencapaian para leluhur saya," tegas Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI) ini. 


Di tengah perjalanan Jakarta–Hanoi–Ho Chi Minh yang dilalui selama 17 bulan, Gus Lilur menyadari bahwa ekspansi ekonomi adalah cara baru membangkitkan kejayaan bangsa dan marwah leluhur. Ia menginap di Sheraton Saigon dan mengunggah foto dari lantai 23 dengan penuh tekad untuk "menaklukkan Vietnam dari Distrik 1", bukan dengan senjata, tapi dengan budidaya dan konglomerasi.


Kini, Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) ini membuka peluang investasi, kemitraan, dan pengaruh ekonomi tak hanya di sektor lobster, tapi juga pertambangan batu bara dan perdagangan maritim. (Had) 

Bagikan:

Komentar