Prestasi ini tak lepas dari dukungan penuh Anggota Komisi X DPR RI, Lita Machfud Arifin, yang mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memfasilitasi keberangkatan tim Perisai Putih ke ajang internasional tersebut.
“Sudah menjadi tugas saya memperjuangkan organisasi yang berada di bawah kementerian mitra Komisi X. Pencak silat adalah warisan budaya bangsa, dan kita wajib hadir di panggung dunia,” tegas Lita.
Atas perhatiannya, Lita Machfud Arifin bahkan mendapat penghargaan khusus dari Presiden World Martial Arts Union (WoMAU) sebagai bentuk apresiasi atas dukungan nyata terhadap perkembangan olahraga bela diri tradisional Indonesia.
Dalam kompetisi tersebut, M. Rusyibihan Baqli berhasil mempersembahkan medali emas di nomor Tunggal Putra Tangan Kosong. David Akbar Putra Pratama turut menambah kebanggaan dengan menyabet medali emas pada nomor Bersenjata. Sementara itu, Silvia Saputri menyumbangkan medali perunggu di nomor Tunggal Putri. Tak berhenti di situ, tim Perisai Putih juga berhasil meraih posisi Harapan I di kategori Beregu, semakin menegaskan dominasi Indonesia di ajang internasional ini.
Sekretaris Umum PSN Perisai Putih sekaligus Vice President WoMAU, Yayuk Sugeng, menyampaikan apresiasi atas dukungan Lita.
“Perjuangan Lita Machfud Arifin sangat berarti. Tanpa dorongan beliau, keberangkatan ke Korea bisa saja terhambat. Prestasi ini adalah bukti sinergi antara dunia politik dan olahraga,” ujarnya.
Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama PSN Perisai Putih, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara wakil rakyat, pemerintah, dan insan olahraga dalam menjaga warisan budaya bangsa sekaligus mengantarkannya ke panggung dunia. (Had)
Komentar