![]() |
Salah satu peserta Kerapan Sapi Piala Bupati Bangkalan (minggu/21/09/2025) (foto: Moh Syaiful) |
BANGKALAN, lensajatim.id - Lomba karapan sapi piala Bupati Bangkalan 2025 resmi berakhir, dengan melahirkan enam pasangan terbaik dari dua kategori yang diperlombakan, yakni golongan atas dan golongan bawah.
Enam pasang sapi karapan pemenang piala Bupati Bangkalan berhak mengikuti ajang bergengsi Piala Presiden RI 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 19 oktober mendatang.
Dalam final golongan atas, pasangan sapi Berlian Sonar asal Banyubunih, Galis, berhasil mencatatkan diri sebagai juara pertama setelah mengalahkan lawan-lawannya dengan kecepatan luar biasa.
Kemenangan ini disambut riuh sorak pendukung dan sekaligus mengukuhkan nama pemiliknya sebagai salah satu yang disegani di arena karapan sapi yakni H. Samsudin.
Sementara itu, posisi kedua golongan atas ditempati pasangan DRT Preman Melindos, disusul oleh Sonar Muda di urutan ketiga.
Untuk kategori golongan bawah, juara pertama diraih pasangan Gagak Sakti pemilik RH. Moh Tohir asal Socah. Disusul pasangan Pelor Mas di posisi kedua, dan Sonar Muda di posisi ketiga.
Diketahui, pasang sapi tersebut merupakan juara lomba karapan sapi tingkat Kabupaten Bangkalan, yang berlangsung di Stadion Karapan Sapi, RP. Moh Noer Bangkalan, Madura.
Sementara itu, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, saat membuka langsung acara yang tidak hanya menampilkan kompetisi, tetapi juga menjadi simbol budaya Madura yang harus dilestarikan.
“Kerapan sapi adalah simbol kerja keras, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Madura. Tugas kita bersama adalah menjaga agar warisan leluhur ini tetap hidup, dihargai, dan dibanggakan anak cucu kita,” ujarnya. Minggu (21/9/2025)
Tahun ini, Pemkab Bangkalan menghadirkan inovasi teknologi digital di garis start dan finish. Langkah ini membuat perlombaan lebih transparan dan adil, sekaligus meningkatkan pengalaman menonton generasi muda.
“Melestarikan budaya harus diiringi dengan berbenah. Dengan teknologi digital, kerapan sapi semakin menarik dan memberikan pengalaman menonton yang lebih modern,” tambah Bupati.
Riuh sorak penonton, derap kaki sapi, dan semangat para penggembala menghadirkan suasana khas yang selalu dirindukan.
Debu beterbangan di lintasan, menambah sensasi seru bagi para penonton dan peserta. Kerapan sapi kembali membuktikan dirinya sebagai perekat kebersamaan masyarakat Bangkalan. (Syaiful/Mhal)
Komentar