![]() |
Ketua Banggar DPR RI, MH. Said Abdullah.(Dok/Istimewa). |
Dilansir dari Liputan6.com (23/9/2025), Said menilai sikap tegas Menkeu yang tak ragu melonggarkan kebijakan uang ketat menjadi kunci menjaga stabilitas pasar keuangan di tengah tekanan global. “Kita yakin gaya koboi Menteri Keuangan kita bisa melonggarkan kebijakan uang ketat,” ujar Said dalam Rapat Paripurna DPR di Senayan, Jakarta.
Pernyataan itu disambut tawa dan tepuk tangan anggota DPR serta jajaran Kementerian Keuangan, termasuk Purbaya sendiri.
Banggar DPR optimistis langkah berani tersebut dapat menekan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) di bawah 6,9 persen. Dengan begitu, beban pembayaran bunga utang dalam APBN akan lebih ringan, sehingga anggaran bisa lebih banyak dialokasikan untuk program produktif.
“Terbukti dalam sebulan ini kondisi membaik, dan kita harapkan berlanjut sehingga suku bunga SBN tahun depan lebih rendah. Biaya dana yang ditanggung APBN pun semakin kecil,” tegas Said.
Adapun kesepakatan asumsi makro APBN 2026 antara DPR dan pemerintah mencakup pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 2,5 persen, nilai tukar rupiah Rp16.500 per dolar AS, serta harga minyak mentah Indonesia USD 70 per barel. Selain itu, lifting minyak bumi dipatok 610 ribu barel per hari dan lifting gas 984 ribu barel per hari.
Said menambahkan, stabilitas inflasi dan kurs rupiah akan terus menjadi fokus agar tidak memicu gejolak sektor riil maupun krisis moneter. “Bauran kebijakan fiskal dan moneter harus gesit, kreatif, sekaligus konsolidatif,” pungkasnya. (Had)
Komentar