|
Menu Close Menu

Gerak Cepat, NasDem Jatim Salurkan Peket Sembako Bantu Korban Erupsi Semeru di Pronojiwo

Sabtu, 22 November 2025 | 20.35 WIB

H. Deni Prasetya, Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jatim beserta tim saat menyerahkan bantuan bagi korban terdampak erupsi Gunung Semeru.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, LumajangDPW Partai NasDem Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons cepat bencana erupsi dan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru. Melalui aksi kemanusiaan yang digelar di Posko Pengungsian SD Negeri 04 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, pada Sabtu (22/11/2025), ratusan warga terdampak menerima bantuan langsung dari jajaran pengurus DPW.


Penyerahan bantuan dipimpin oleh Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jatim, H. Deni Prasetya atau Kaji Deni, bersama jajaran pimpinan DPD, pengurus DPC, anggota Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Lumajang Yusuf Al Zaenuri, serta tim Baret Rescue yang terlibat dalam distribusi lapangan.


Dalam kegiatan tersebut, DPW NasDem Jatim menyalurkan 200 paket sembako berisi beras 3 kilogram, minyak goreng, gula, dan mie instan. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Desa Supiturang, mewakili warga yang kini tinggal di pengungsian.


“Bantuan ini adalah wujud kepedulian Partai NasDem Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ibu Lita Machfud Arifin. Kami berharap paket sembako ini dapat membantu meringankan kebutuhan sehari-hari saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah,” ujar Kaji Deni.


Sebagai anggota DPRD Jatim dari Dapil Jember–Lumajang, ia menegaskan pentingnya hadir cepat di tengah warga untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi selama situasi darurat berlangsung.


Di sela kegiatan penyaluran bantuan, Kaji Deni turut mendengarkan langsung keluhan dan cerita para warga terdampak Semeru. Salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi pengungsi adalah banyaknya hewan ternak dan peliharaan yang mati, yang selama ini menjadi penopang mata pencaharian mereka.


“Kami mendengar langsung banyaknya ternak yang mati. Bagi warga yang menggantungkan hidup pada peternakan, ini bukan sekadar kehilangan hewan, tapi kehilangan sumber penghasilan utama,” jelasnya.


Selain peternakan, sebagian warga Supiturang juga bekerja sebagai petani, buruh kebun, hingga pengelola usaha kecil seperti warung dan jasa angkut hasil bumi. Aktivitas ini kini terhenti akibat wilayah terdampak masih dinyatakan tidak aman.


Menanggapi rencana pemerintah menyiapkan Hunian Sementara (Huntara) bagi para pengungsi Semeru, Kaji Deni memberikan catatan penting. Menurutnya, huntara tidak hanya harus aman dari ancaman bencana, tetapi juga harus mempertimbangkan kedekatannya dengan mata pencaharian warga.


“Jika pemerintah menyiapkan huntara, harus dipastikan betul lokasinya aman dan tidak jauh dari akses warga untuk beraktivitas atau mencari nafkah. Banyak warga yang sehari-hari memelihara ternak atau bekerja di kebun. Jangan sampai huntara menyulitkan mereka untuk kembali bekerja,” tegas Wakil Ketua Bidang Pertanian dan Perkebunan PW GP Ansor Jatim ini. 


Ia menambahkan bahwa pemulihan ekonomi warga pascabencana tidak akan berjalan maksimal apabila lokasi huntara terlampau jauh dari lahan pertanian, kandang ternak, atau tempat usaha mereka sebelumnya. (Had) 

Bagikan:

Komentar