![]() |
| Anas Toha, S.H.I., Wakil Bendahara Umum Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) 2025-2030.(Dok/Istimewa). |
Dalam pengukuhan tersebut, sejumlah nama resmi menempati posisi strategis dalam struktur kepengurusan PNKT. G. Budisatrio Djiwandono ditetapkan sebagai Ketua Umum, didampingi Sabam Rajagukguk sebagai Ketua Harian, serta A. Malik Haramain sebagai Sekretaris Jenderal.
Ketua Umum PNKT 2025–2030, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan titik awal dari tanggung jawab besar yang harus dijalankan oleh seluruh jajaran pengurus.
“Ada amanah dan tanggung jawab yang kami emban. Kami akan segera merapatkan barisan, bahu membahu, dan berkolaborasi menjadi mitra pemerintah dalam membantu intervensi sosial dan membangun kesadaran pemberdayaan,” ujarnya.
Budi menekankan bahwa Karang Taruna harus menjadi wadah yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap berbagai persoalan sosial di tingkat masyarakat. Ia berharap masa bakti ini menjadi fase penguatan organisasi yang lebih produktif dan inklusif.
Salah satu pengurus yang turut dilantik, Anas Toha, yang kini menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum PNKT, menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmennya dalam mengemban tugas baru tersebut.
“Semoga dengan amanah ini saya bisa berbuat lebih bermanfaat kepada bangsa dan negara. Ini jalur pengabdian,” ungkapnya.
Pria yang juga Ketua Umum IKBAL TABAH ini menegaskan kesiapan dirinya bersama seluruh pengurus untuk mendukung visi besar Ketua Umum, terutama terkait program-program pemberdayaan sosial yang menjadi ruh utama organisasi Karang Taruna
Pengukuhan PNKT 2025–2030 menjadi momentum penting bagi Karang Taruna dalam mempertegas perannya sebagai organisasi kepemudaan yang berfokus pada kesejahteraan dan pemberdayaan sosial. Dengan formasi pengurus baru, diharapkan Karang Taruna dapat semakin berperan aktif menjawab tantangan sosial dan menjadi garda depan dalam gerakan pemberdayaan masyarakat. (Had)


Komentar