![]() |
| Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.(Dok/Blitar Kawentar) |
Sebagai langkah preventif, Emil mendorong para orang tua untuk segera berkonsultasi dengan ahli kejiwaan apabila menemukan gejala awal yang mencurigakan. Ia menegaskan, tindakan itu bukan tanda kegagalan dalam mengasuh anak, melainkan bentuk kewaspadaan menghadapi tantangan digital yang kini dihadapi seluruh keluarga.
“Kami mengimbau para orang tua untuk tidak ragu berkonsultasi. Jangan sampai merasa gagal sebagai orang tua. Ini adalah tantangan kolektif yang dihadapi semua orang tua pada hari ini,” ujar Emil usai kunjungan ke RSUD Menur, Selasa (25/11/2025).
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini menilai pengurangan akses gawai tidak bisa dilakukan secara ekstrem mengingat perangkat digital kini menjadi bagian penting dalam kehidupan anak-anak generasi saat ini. Menurutnya, pengawasan dan pendampingan justru lebih diperlukan ketimbang pelarangan total.
“Jika orang tua mulai merasa resah, sekecil apa pun keresahan itu, jangan sungkan untuk melakukan konsultasi. Salah satu fasilitas yang siap membantu adalah RSUD Menur,” tuturnya.
Lebih jauh, Emil juga menepis stigma bahwa konsultasi dengan psikolog atau psikiater identik dengan gangguan mental berat. Ia menegaskan bahwa ahli kejiwaan juga berperan sebagai konselor yang membantu menjaga kesehatan mental secara preventif.
“Ahli jiwa itu bukan berarti sakit jiwa. Mereka juga pemberi konseling. Banyak yang langsung berpikir ekstrem seolah anak mengalami gangguan mental, padahal ini bentuk pendampingan,” tegasnya.
Di akhir penyampaiannya, Emil menekankan bahwa konseling profesional kini menjadi kebutuhan umum dalam menghadapi tekanan psikologis akibat paparan digital yang semakin masif. Edukasi dan pendampingan, menurutnya, menjadi kunci untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif judi online yang terus mengintai. (Had)


Komentar