![]() |
| forum pembekalan teknis dan strategis bagi Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik Semester Ganjil 2025/2026. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Unira Malang. (Dok/Istimewa). |
Forum pembekalan ini diikuti oleh para DPL serta 30 mahasiswa perwakilan kelompok KKN yang akan diterjunkan di 15 desa wisata di Kabupaten Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk mematangkan konsep, strategi, serta sinergi program agar pelaksanaan KKN-Tematik dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan desa wisata.
Rektor Unira Malang, KH Imron Rosyadi, SE., MSi., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa KKN-Tematik tahun ini mengusung tema Penguatan Ekosistem Desa Wisata Berdampak dan Berkelanjutan. Tema tersebut, menurutnya, mencerminkan komitmen Unira sebagai perguruan tinggi pertama di Kabupaten Malang untuk turut berperan aktif dalam pengembangan destinasi pariwisata daerah.
“Tema ini mengandung semangat kolaborasi dalam pengembangan desa wisata. Unira memiliki keterpanggilan moral dan akademik untuk berkontribusi dalam memajukan potensi pariwisata Kabupaten Malang,” ujar Rektor yang akrab disapa Gus Rektor itu.
Gus Rektor juga menekankan pentingnya kolaborasi pentahalix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media dalam tata kelola desa wisata. Menurutnya, potensi wisata berbasis alam, budaya, dan religi hanya dapat berkembang optimal apabila dikelola secara kolaboratif dan berkelanjutan.
“Saya berharap mahasiswa dapat menjaga nama baik kampus dan memberikan dampak positif selama menjalani live-in bersama masyarakat desa,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Ir. Budi Susilo, menyoroti pentingnya pendampingan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kelembagaan desa wisata. Ia menilai peran perguruan tinggi sangat strategis dalam proses tersebut.
“Konsep kolaborasi pentahalix menempatkan akademisi sebagai pilar penting dalam pendampingan SDM dan kelembagaan destinasi wisata desa,” ungkap Budi.
Ia menambahkan, sinergi antar unsur dalam pentahalix harus berjalan saling mendukung, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat atau komunitas, hingga media. Kolaborasi tersebut dinilai menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi pariwisata di Kabupaten Malang.
Menurut Budi, Pemerintah Kabupaten Malang juga terus melakukan pembenahan sektor pariwisata, baik dari sisi aksesibilitas, atraksi, maupun amenitas. Salah satunya melalui koordinasi dengan Dinas PUPR untuk percepatan pembangunan jalur lintas selatan yang menghubungkan berbagai destinasi pantai.
Di sisi lain, Kepala LPPM Unira Malang, Abdillah, mengungkapkan bahwa untuk mendukung penguatan ekosistem desa wisata, pihaknya akan menyelenggarakan workshop jurnalistik dan videografi bagi mahasiswa KKN.
“Kedua workshop ini diharapkan mampu mendukung pelaksanaan program KKN, khususnya dalam strategi digital marketing desa wisata,” jelas Abdillah yang akrab disapa Abe.
Kegiatan pembekalan ini turut dihadiri oleh sejumlah dosen Unira Malang, di antaranya Dr. Ratna Fajarwati Meditama, Astrid Ika Paramitha, M.P., Almaida, M.Pd., Nanik Ulfa, M.Pd., serta M. Fahrur Rozi, M.EI. Dengan pembekalan ini, Unira Malang berharap pelaksanaan KKN-Tematik dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan desa wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan di Kabupaten Malang. (Aud)


Komentar