|
Menu Close Menu

Otak-atik Pilkada Ponorogo, ARC Indonesia : Sugiri Berpeluang Kembali Lawan Ipong

Sabtu, 28 Maret 2020 | 11.51 WIB


lensajatim.id. Ponorogo -  Drs. H. Ipong Muchlissoni kembali menyatakan siap maju sebagai Calon Bupati Ponorogo tahun 2020 untuk periode kedua. Tak tanggung-tanggung, pada Pilkada ini, politisi yang akrab disapa Ipong ini berniat membangun Koalisi Besar dengan beberapa Partai Politik.

Sehingga, meski sebenarnya lewat Partai Nasdem dengan modal 10 kursi di DPRD Ponogoro sudah cukup untuk mengusungnya menjadi Calon Bupati Ponorogo. Tapi, Ipong tetap melakukan gerilya politik ke beberapa Partai, seperti salah satunya mendaftar ke PDIP.

Menurut Pengamat Politik dari Akurat Research & Consulting Indonesia  ( ARC Indonesia ) Baihaki bahwa Sugiri Sancoko, yang merupakan pesaing terberat Ipong pada Pilkada Ponogoro tahun 2015 lalu sangat dimungkinkan maju kembali melawan Ipong.

" Kalau pengamatan kami terkait Pilkada Ponorogo, meski Pak Ipong berupaya membangun koalisi besar. Tapi sulit untuk benar-benar bisa "memborong" semua Partai Politik agar mendukungnya," tukas Baihaki selaku Direktur Eskekutif ARC Indonesia saat dikonfirmasi, Sabtu (28/3/2020)

Artinya, akan tetap ada tokoh yang akan melawan Ipong di Pilkada Ponogoro dengan diprakarsai oleh beberapa Partai Politik. Itu artinya, lanjut Baihaki, Ipong tidak akan dengan mulus melenggang menuju kursi Bupati Ponorogo untuk yang kedua kalinya.

" Masih tetap butuh kerja keras, kerja serius untuk menang," ungkapnya.

Saat didesak terkait tokoh yang berpotensi menyaingi Ipong, Baihaki menjawab bahwa pengaruh dan kekuatan Sugiri Sancoko tidak bisa diremehkan pada Pilkada Ponogoro tahun ini.

" Pak Giri ini masih lumayan kuat, tidak bisa dianggap enteng, apalagi pada Pilkada 2015 yang lalu selisihnya sangat tipis," tandasnya.

Baihaki, menjelaskan, bila Sugiri memiliki keseriusan untuk maju kembali. Maka ia tinggal membangkitkan lagi semagat-semangat perjuangan para pendukungnya yang dulu dengan ditambah melakukan pendekatan pada kelompok-kelompok masyarakat yang merasa aspirasinya belum diakomudir oleh Patahana.

" Selama Pak Ipong memimpin pasti adalah, kelompok-kelompok yang belum terakomodir, nah itu tinggal dilakukan pendekatan yang lebih intens lagi di luar pendukungnya yang sudah ada," papar Baihaki.

Bila itu dilakukan dengan serius, dan dilakukan mulai saat ini, bukan tidak mungkin, Sugiri bisa mengalahkan Ipong dalam Pilkada Ponogoro tahun 2020. Apalagi, bila kita mengacu terhadap pada hasil Pilkada tahun 2015, yang selisih  perolehan suaranya sangat tipis, yaitu  Pasangan Ipong-Djarno sebagai peraih suara terbanyak mengumpulkan 219.949 dukungan/suara sementara pasangan Sugiri-Sukirno diurutan kedua terbanyak dengan 205.587 suara. (Shol/lil)

Bagikan:

Komentar