Pengguntingan pita pada acara persemian aplikasi digital PPKSI |
lensajatim id Jakarta- Bertempat di Hotel Posto Dormire, Grogol, Jakarta Barat, Perkumpulan Pedagang Kelontong Sumenep Indonesai (PPKSI) resmi meluncurkan aplikasi digital. Program tersebut hasil kerjasama DPPP PPKSI dengan PB NU serta Pundi Amanah Internasional.
Ketua Umum DPP PKKSI, Wiyanto Kawiriyan menjelaskan Selama ini, pedagang kelontong Sumenep berjuang secara individu. Namun, PPKSI telah mampu mewadahi pelaku usaha Sumenep untuk menggerakkan perekonomian secara bersama-sama untuk membangkitkan ekonomi lokal, bahkan di tingkat nasional.
"Kami juga bekerjasama dengan PBNU, karena kami menyadari bahwa sebagian besar masyarakat Sumenep adalah Nahdliyin. Jadi kita ingin membangkitkan ekonomi Sumenep yang itu berarti sama dengan membangkitkan ekonomi umat khususnya Nahdliyin," tukas pria yang akrab disapa Wiyanto. Selasa (13/10/2020)
Wiyanto berharap, dengan adanya digitalisasi toko kelontong ini, seluruh pedagang Sumenep harus betul-betul memanfaatkan platform digital untuk melakukan transaksi dan perputaran ekonomi.
"Karena dengan begitu akan semakin meningkatkan ekonomi kita. Kita punya aplikasi digital PPKSI. Jadi kita bisa berbisnis, berdagang, dan bertransaksi melalui digital. Ini dalam rangka merspons era revolusi industri 4.0 supaya masyarakat Sumenep dan Madura bisa maju dan beradaptasi dengan zaman," pungkas Wiyanto.
Ditempat yang sama Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Eman Suryaman yang hadir pada acara peresmian tersebut mengungkapkan bahwa Allah telah memberikan segala anugerah dan kenikmatan di dunia. Sementara tugas manusia adalah untuk mengelolanya dengan sebaik mungkin.
Dalam kesempatan itu, Eman mengapresiasi masyarakat Madura, khususnya Sumenep, yang berada di perantauan. Katanya, sekalipun hidup di perantauan tetapi menghabiskan duitnya di kampung halaman sehingga dapat membantu perputaran ekonomi di tanah kelahiran.
"Oleh karena itu, PBNU akan terus mendukung agar seluruh kegiatan ekonomi umat berjalan. Maka mulai hari ini mari kita bangkitkan ekonomi umat," katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa masyarakat Sumenep yang sebagian besar adalah warga Nahdlatul Ulama tidak pernah ambil pusing dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, mampu mengubah tantangan menjadi peluang.
"Artinya, orang Madura ini selalu terus menggali berbagai hal dan mencari peluang yang sekiranya bermanfaat. Ini membuktikan bahwa kita semua memang dibekali Allah untuk terus menggali potensi," katanya.
Dengan peresmian digitalisasi ini, imbuh Eman, DPP PPKSI diharapkan dapat memanfaatkan keuangan internal organisasi agar bisa dijadikan model bisnis, sehingga menjadi kekuatan besar bagi PPKSI sendiri. (Had)
Komentar