![]() |
Proses pemulangan jenazah atlet Sambo asal Kabupaten Bangkalan, Moh. Naufaluddin Hanif (19).(Dok/Istimewa). |
Peristiwa tragis ini sontak mengejutkan kontingen Bangkalan dan seluruh peserta Porprov. Hanif, yang semula dalam kondisi sehat, dikabarkan tiba-tiba kolaps dan mengalami kejang saat bersiap di lokasi pertandingan. Tim medis yang sigap langsung melarikan atlet muda tersebut ke rumah sakit terdekat.
“Pasien datang dalam kondisi henti napas dan jantung. Sudah tidak ada nadi. Kami lakukan upaya maksimal, namun nyawa korban tak tertolong. Dinyatakan death on arrival (DOA),” terang Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan, dr. Bobi Prabowo, kepada awak media.
Almarhum Hanif dikenal sebagai atlet muda potensial dan salah satu tumpuan Bangkalan dalam cabang olahraga Sambo. Tekun dan berdedikasi tinggi, ia telah menjalani latihan intensif demi membawa nama daerah di ajang Porprov.
Kehilangan ini membuat duka mendalam bagi rekan-rekan setim, pelatih, hingga jajaran pengurus KONI Bangkalan. Ketua KONI Kabupaten Bangkalan yang juga Wakil Bupati, Moch Fauzan Ja’far, secara langsung turun tangan menjemput jenazah dari rumah sakit dan mengantarkan ke rumah duka.
“Kami sangat kehilangan. Hanif adalah putra terbaik Bangkalan. Anak yang sopan, tekun, dan punya semangat juang tinggi. Kami merasa sangat terpukul. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga diberi ketabahan,” ujar Fauzan, dengan mata berkaca-kaca.
Tragedi meninggalnya Hanif menjadi sorotan tajam. Meski pembukaan resmi Porprov baru akan digelar pada Sabtu (28/06/2025), insiden ini dianggap sebagai pukulan telak terhadap sistem perlindungan atlet yang diterapkan penyelenggara.
Sejumlah pihak menuntut evaluasi menyeluruh, khususnya terkait pemeriksaan kesehatan atlet dan kesiapan fasilitas medis di setiap venue pertandingan. Bukan kali pertama nyawa atlet terenggut dalam kompetisi tingkat provinsi.
“Keselamatan atlet itu bukan opsional. Kejadian seperti ini harus jadi alarm keras. Jangan sampai Porprov berubah jadi ajang duka tahunan,” tegas seorang pelatih cabang bela diri yang enggan disebutkan namanya.
Jenazah Moh. Naufaluddin Hanif telah dipulangkan ke kampung halamannya di Bangkalan pada Kamis sore. Rencananya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan Jumat pagi (28/06/2025) dengan penghormatan dari keluarga besar KONI dan masyarakat setempat.
“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Jawa Timur. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bersama, agar tidak ada lagi atlet yang gugur sebelum perjuangan dimulai,” pungkas Moch Fauzan Ja’far. (Fan/Had)
Komentar