Musyaffa' Noer, Waketum PPP |
lensajatim id Surabaya-Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) asal Jawa Timur, Musyaffa' Noer didapuk sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP periode 2020-2025. Posisi itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa pada 28 Januari 2021.
Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt menilai posisi waketum adalah jabatan strategis. Apalagi Suharso sebagai Ketua Umum juga menjabat sebagai Menteri Bappenas di kabinet. Itu artinya akan banyak porsi ketua umum yang didelegasikan kepada Musyaffa' sebagai Waketum.
"Posisi Musyaffa'itu sangat strategis, apalagi Ketua Umum PPP Seorang menteri. Tentu akan banyak tugas dan kewenangan didelegasikan kepada Musyaffa' sebagai Waketum," terang Baihaki Sirajt, Selasa (16/2/2021).
Baihaki mengungkapkan, posisi Wakil Ketua Umum itu juga bisa dibilang adalah bentuk penghargaan dari partai terhadap kiprah dan dedikasi Musyaffa' selama ini. Musyaffa' selama menjadi Ketua DPW PPP Jatim dan Ketua Fraksi PPP DPRD Jatim punya kontribusi besar terhadap eksistensi PPP di parlemen, sehingga bisa lolos dari parliamentary treshold (PT) empat persen.
"Tentunya posisi Waketum itu juga bentuk pengakuan partai terhadap kualitas Musyaffa' yang menginjak level nasional. Saya kira berikutnya, ia pantas melangkah ke DPR RI. Bahkan tak menutup kemungkinan menjadi menteri seperti Abdul Halim Iskandar yang juga berangkat dari Jawa Timur," urai Baihaki.
Baihaki mengatakan, saat ini nama Musyaffa' sejajar dengan Zainut Tauhid (Wakil Menteri Agama), Arsul Sani (Wakil Ketua MPR RI), Ermalena (Anggota DPR RI periode 2014-2019), Amir Uskara (Anggota DPR RI).
Baihaki melanjutkan, Suharso sebelumnya juga adalah Wakil Ketua Umum yang akhirnya dipercaya menjadi Ketua Umum dan masuk kabinet. Demikian pula Amir Uskara yang sebelumnya adalah Ketua DPW PPP Sulawes Selatan yang saat ini sudah masuk kancah politik nasional.
"Musyaffa' sudah selevel dengan para politikus level nasional. Sekarang ini momentum dirinya untuk naik level. Ia punya modal cukup untuk menjadi tokoh nasional," pungkas Baihaki. (Had/Red)
Komentar