|
Menu Close Menu

Jatim Bersiap PTM Terbatas, Tokoh Perempuan Ini Memberikan Dukungan

Minggu, 29 Agustus 2021 | 13.08 WIB

Lia Istifhama, Tokoh Perempuan sekaligus Ketua Perempuan Tani HKTI Jawa Timur (Dok/Istimewa).


lensajatim.id Surabaya- Pandemi Covid 19 telah membuat anak didik yang selama ini melakukan pembelajaran secara daring rindu akan sekolahnya. Apalagi, selama ini pelaksanaan sekolah secara online dinilai memiliki banyak kelemahan. Tidak ayal bila Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang rencananya akan dilaksanakan di Jawa Timur, utamanya di daerah-daerah yang sudah masuk level 3 dan 2. 


Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar terkait Pembelajaran Tatap Muka untuk jenjang SMA/SMK dan SLB, bahwa pertanggal 30 Agustus 2021 bagi daerah satuan pendidikan yang berada di level 3 dan 2 sudah dapat melakukan pembelajaran tatap muka. 


Namun, kata  Khofifah dirinya mengingatkan, dengan terlebih dahulu memastikan semua checklist kesiapan sekolah sudah dipenuhi. Diantaranya, guru dan tenaga kependidikannya sudah divaksin, unit pendidikan  sudah  mendapatkan izin dari Satgas Covid-19  Kabupaten/ Kota setempat dan izin orang tua/wali siswa.


Daerah yang dimaksud adalah yang berada dalam zona aglomerasi, yakni Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto) yang saat ini sudah berada di level 3 sehingga dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas bertahap dengan mempedomani Inmendagri nomor 35 tahun 2021.


Gayung bersambut, kebijakan tersebut mendapat respon positif dari Tokoh Perempuan Jawa Timur, Lia Istifhama. Menurut perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini  dinilai satu frekuensi dengan Mendikbud yang menyampaikan pentingnya PTM sebagai antisipasi cognitive learning loss anak-anak. Disebutnya, kebijakan Mendikbud dan Gubernur Khofifah menunjukkan potret kepedulian pada pendidikan.


“Kita dihadapkan pada fakta bahwa ilmu seharusnya kebutuhan penting bahkan utama karena berkaitan dengan kelangsungan generasi penerus bangsa. Dan harus diakui bahwa pendistribusian ilmu untuk anak-anak, cara yang paling baik adalah dilakukan dengan dampingan secara langsung,” terang perempuan yang juga Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim. Sabtu (28/8/2021).


Ning Lia menuturkan, dampingan ilmu pada anak-anak sangat penting. " Terutama berkaitan dengan pendidikan karakter, kemampuan matematis yaitu menyelesaikan persoalan secara logika berhitung, dan kemampuan motorik yang menjadi identitas pelajaran olahraga,”  tandas Ketua RKIH Jawa Timur ini. 


Dukungan terhadap penerapan sekolah tatap muka juga digulirkan banyak pihak selama ini. Bahkan, rencana yang disebut sebagai PTM Terbatas, dianggap banyak pihak sebagai penyelamatan generasi bangsa dari lost generation dengan menjadikan anak-anak kembali ‘melek materi’. (Red).

Bagikan:

Komentar