|
Menu Close Menu

Pengurus Muhammadiyah Jatim Silaturahmi dengan MUI, Ternyata Ini yang Menjadi Pembahasan

Sabtu, 06 November 2021 | 17.04 WIB

Silaturrahmi Pengurus Muhammadiyah Jawa Timur bersama MUI Jatim. (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id Surabaya-
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim menggelar silaturahmi dengan Pengurus PW Muhammadiyah Jatim, Sabtu (6/11). Dalam acara tersebut hadir secara langsung Ketua MUI Jatim KH. Mutawakil Alallah, Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH. Sa'ad Ibrahim dan Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jatim Prof. Dr. Thohir Luth.


Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut, antara pengurus MUI Jatim dan Muhammadiyah Jatim selain melakukan silaturahmi juga sempat membahas isu kekinian. Serta halnya juga hal-hal terkait kondusifitas di Jawa Timur.


Seusai acara KH. Mutawakil menyampaikan jika Jatim adalah barometer Nasional. Karena Jatim adalah ibaratnya kiblat bagi mayoritas masyarakat Muslim yang ada di Indonesia.


"Tokoh agama, ulama, lahir dan besar kebanyakan di Jatim. Yang kedua di Jatim terjalin silaturahmi yang harmoni. Antara ulama, umaro, TNI, Polri dan masyarakat," bebernya.


Dengan berbekal harmonitas ini sehingga jika terjadi sesuatu hal maka tinggal dikomunikasikan antar elemen. "Kalau toh di Jatim ada insiden, pengeboman dan lain tak berkepanjangan," bebernya.


Kiai Mutawakil juga mengapresiasi kedatangan para pengurus PW Muhammadiyah Jatim yang mau bersilaturahmi dengan MUI. "Kedatangan KIAI Sa'ad Ibrahim ini tentu menjadi dukungan kepada MUI yang jadi mitra pemerintah dan ummat," lanjutnya.


Menurut Kiai Mutawakil dengan kehadiran Kiai Sa'ad berarti juga dukungan bagi MUI. "Ke depan kami berusaha jaga amanah bagaimana MUI jadi tenda besar bagi seluruh ummat Islam baik secara personal maupun kelembagaan," tegas mantan ketua PWNU Jatim ini.


Ditanya soal adanya Kontraversi dari ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kiai Mutawakil enggan memperpanjang. "Selama MUI tak diminta, karena kaitannya internal birokrat dan sifatnya agak personal bukan sebuah kasus kelembagaan atau institusi Negara itu masih perlu proses tabayun, klarifikasi. Dan MUI di sini bukan pada sifatnya jadi penengah," imbuhnya.


Terpisah Kiai Sa'ad Ibrahim menambahkan kehadirannya ke kantor MUI Jatim adalah untuk melakukan silaturahmi. "Melaksanakan ajaran Islam untuk silaturahmi, ta'aruf, berkhidmat untuk ummat untuk bangsa," imbuhnya. (Red).

Bagikan:

Komentar