|
Menu Close Menu

Sedulur Pati Santuni Ratusan Anak Yatim di Lumajang

Minggu, 10 April 2022 | 07.46 WIB

Komunitas Pemuda Sedulur Pati saat menggelar kegiatan santunan anak yatim di Gedung Sudjono Lumajang. (Dok/Istimewa). 

Lensajatim.id,  Lumajang- Bulan Ramadan menjadi momentum bagi umat Islam dari berbagai kalangan untuk memperbanyak kegiatan sosial keagamaan. Itu sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mencari berkah dibulan yang penuh dengan ampunan.


Salah satunya, di Lumajang, Jawa Timur, komunitas pemuda yang menamai dirinya "Sedulur Pati” dengan menggelar santunan anak yatim di Gedung Sudjono, Lumajang, Sabtu (9/4/2022) sore.



Lebih dari 100 anak yatim diundang oleh komunitas ini, untuk memanjatkan doa bersama dan berbuka puasa bersama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian komunitas pemuda pada saudara-saudaranya yang kekurangan, terutama yang tidak memiliki anggota keluarga.


“Ini sebagai bentuk rasa solidaritas dan persaudaraan kita mas,” jelas Muhammad Khoiri Pendiri Komunitas Sedulur Pati.


Selain itu, kegiatan ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi antarpemuda yang tergabung dalam komunitas Sedulur Pati di Lumajang. Terutama di saat ini, manakala kontak sosial dibatasi ketat selama lebih dari dua tahun akibat pandemi covid 19.


“Sebenarnya kita setiap tahun rutin mas. Cuma dua tahun terakhir kegiatan kami batasi karena pandemi. Dan baru kali ini kita gelar secara besar-besaran lagi,” jelas pria yang berprofesi sebagai Dosen di UIN Kiai Achmad Siddiq Jember itu.


Semangat eksistensi dan tekad komunitas ini pun mendapat apresiasi dari sejumlah pejabat tanah air, di antaranya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Kantor Kementerian Agama Lumajang, Muhammad Muslim.


“Saya bangga dan kagum, karena tanpa punya jabatan adik-adik kita sudah bisa memberikan manfaat kepada sesama,” ungkap Kepala Kemenag Lumajang, Muhammad Muslim saat memberikan arahan di acara bhakti sosial.


Ia bahkan menambahkan, akan terus mendukung upaya-upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini, sebab telah terbukti dan teruji komitmennya.


“Saya masih ingat betul, bagaimana adik-adik ini di lampu merah semangat dan komitmen untuk kaum duafa dan anak yatim, saya saja belum bisa menirunya,” pungkas mantan Jurnalis itu.


Rencananya, kegiatan serupa akan terus di lakukan di berbagai kota di Jawa Timur, terutama di wilayah Tapal Kuda, seperti Jember, Lumajang, Probolinggo dan Madura dengan target 1500 anak yatim. (Tim).

Bagikan:

Komentar