|
Menu Close Menu

Cegah Stunting Lewat P2K2, SDM PKH Bangkalan Mendapat Apresiasi DPRD Jatim

Sabtu, 11 Juni 2022 | 06.50 WIB

Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) kepada KPM PKH di Balai Desa Gangseyan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Bangkalan-SDM Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan setiap  bulan rutin melakukan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.


Kali ini, P2K2 digelar di Balai Desa Gangseyan , Kecamatan Sepulu Bangkalan dengan menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang diwakili bidan setempat. Jumat, (10/06/2022).


Pada pertemuan itu, KPM PKH diberikan meteri pencegahan dan penanganan stunting. Dalam modul itu, setidaknya ada 8 materi yang disampaikan sebagai salah satu upaya melakukan pencegahan stunting yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.


Supriyati, Bidan Desa Gangseyan banyak mengulas tentang stunting, terutama dalam kesehatan sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting.


Ditempat yang sama, Heru Wahjudi , ST, Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Kabupaten Bangkalan menjelaskan bahwa stunting itu tidak bisa diobati, makanya harus dicegah dengan tiga hal.


" Yaitu menghindari pernikahan dini , menjaga nutrisi dan kesehatan  dalam 1000 HPK ( 1000 Hari Pertama Kehidupan ) , serta KPM Harus tanggap informasi terkait Stunting," jelas pria yang akrab disapa Heru ini.


Dianggap positif, kegiatan itu mendapat apresiasi dari Mathur Husyairi, selaku Anggota Komisi E DPRD Jatim asal Dapil Madura. Mathur berharap Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial di Kabupaten/Kota di Jawa Timur bisa melakukan sinergi.


" Kedepan kami berharap big data kemiskinan hanya ada satu yang dapat digunakan oleh semua user di berbagai Kementerian," jelasnya.


Ketua Cabang IKA PMII Kabupaten Bangkalan ini juga terus mendorong agar SDM PKH, khususnya di Kabupaten Bangkalan memiliki semangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat.


" Semoga semua pendamping program sosial tetap semangat memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang tidak mampu," pungkasnya.


Berdasarkan pantauan, KPM PKH mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Mereka juga memiliki harapan agar semua keluarganya bisa terhindar dari stunting.


Stunting itu sendiri, dari informasi yang diperoleh redaksi merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. (Red).

Bagikan:

Komentar