![]() |
H. Musaffa Safril, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur saat sambutan dalam pelantikan PC GP Ansor Kencong.(Dok/Istimewa). |
Dalam sambutan yang hangat dan penuh nuansa kekeluargaan tersebut, H. Musaffa Safril menyampaikan guyonan kepada Bupati Jember yang langsung disambut gelak tawa hadirin. Namun, di balik canda itu tersimpan pesan reflektif mengenai peran perempuan dan kekuatan emosional yang mereka miliki.
"Gus Fawait, hati-hati betul dengan perempuan, terutama ibu-ibu Muslimat dan mbak-mbak Fatayat yang hadir di sini. Cinta mereka itu tulus dan dalam, bisa sampai mati. Tapi kalau benci, bisa juga dibawa sampai mati," ujar Safril dengan senyum lebar, Senin (05/05/2025).
Pernyataan tersebut bukan hanya bentuk keakraban, melainkan juga penghormatan terhadap keteguhan dan peran penting perempuan dalam kehidupan sosial dan spiritual. Ia menambahkan bahwa perempuan memiliki cinta yang begitu dalam, namun juga prinsip yang kokoh bila merasa dikhianati.
Dalam pidatonya, Safril juga mengutip beberapa ungkapan sastrawi dari dunia Arab untuk menggambarkan kedalaman cinta dan kebencian perempuan:
"إذا أحبّت المرأة، أحبّت بصدقٍ ووفاء، وإذا كرهت، سكن الكرهُ قلبَها حتى يُوارى جسدُها."
"Jika perempuan mencintai, ia mencintai dengan tulus dan setia. Namun jika membenci, kebencian itu tinggal di hatinya hingga tubuhnya dikubur."
"المرأة كالغيم، إن أحبّت أمطرت حنانًا، وإن غضبت صبّت سيوفًا من نار."
"Perempuan ibarat awan, jika mencintai akan menurunkan hujan kasih sayang, namun jika marah akan mencurahkan pedang dari api."
Ia juga menyitir kutipan dari penyair Arab, Nizar Qabbani:
"وإذا أحبّت المرأة، عشقت بعمقٍ لا يعلمه إلا الله."
"Dan jika perempuan mencintai, ia mencintai dengan kedalaman yang hanya diketahui oleh Allah."
Acara pelantikan PC GP Ansor Kencong ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antar elemen NU di Jember dan menunjukkan bagaimana nilai-nilai kebudayaan, agama, dan kebangsaan dapat dirangkai dalam satu kesatuan pesan yang menginspirasi. (Had)
Komentar