![]() |
Tangkap layar pengumuman penundaan penerbangan jemaah haji Indonesia imbas konflik Timur Tengah.(Dok/Istimewa). |
Lensajatim.id, Makkah – Di tengah dinamika keamanan kawasan Timur Tengah, proses pemulangan jemaah haji asal Indonesia tetap berlangsung lancar dan sesuai jadwal. Meski dua kloter asal Embarkasi Surabaya sempat mengalami penundaan karena faktor keamanan, seluruh jemaah dipastikan dalam kondisi aman dan kini menanti jadwal penerbangan berikutnya dari hotel di Jeddah.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, saat memberikan keterangan di Makkah, Selasa (24/6/2025).
“Insya Allah, proses pemulangan jemaah kita terus berjalan sesuai skema. Sebagian sudah tiba di Bandara Jeddah dan siap pulang ke Tanah Air, sementara sebagian lainnya masih berada di Madinah dan akan tinggal selama sembilan hari ke depan sebelum jadwal kepulangan,” ujar Hilman.
Ia menjelaskan, dua kloter yang mengalami penundaan berasal dari Embarkasi Surabaya, yakni SUB 43 dan SUB 44, masing-masing terdiri dari sekitar 380 jemaah. Penundaan dilakukan oleh pihak maskapai Saudia Airlines sebagai langkah antisipatif terhadap eskalasi keamanan di beberapa wilayah udara kawasan.
“Alhamdulillah, seluruh jemaah dalam dua kloter tersebut sudah ditempatkan secara aman di hotel-hotel di Jeddah. Mereka tinggal menunggu konfirmasi jadwal keberangkatan berikutnya,” jelas Hilman.
Meski ada penundaan pada dua kloter, secara umum proses pemulangan jemaah masih berjalan normal. Hilman memastikan bahwa sebagian besar penerbangan menggunakan jalur aman, seperti melalui wilayah udara Oman, sehingga tidak terdampak langsung oleh situasi keamanan di kawasan lain.
Pihak Kementerian Agama, lanjut Hilman, terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti KJRI Jeddah, KBRI Riyadh, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta para penyedia layanan atau syarikah.
“Kami juga tengah menyiapkan fase pemulangan dari Madinah yang akan dimulai pada 26 Juni. Ini akan menjadi fase paling sibuk karena lebih dari 100 ribu jemaah masih berada di Arab Saudi,” imbuhnya.
Menurutnya, setiap hari terdapat 4.000 hingga 7.000 jemaah yang dijadwalkan pulang ke Indonesia. Hilman juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar proses pemulangan ini berjalan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.
Kepada jemaah yang masih berada di Madinah, ia berpesan agar tetap menjaga kesehatan dan mengikuti program ibadah yang telah disusun, seperti salat berjamaah di Masjid Nabawi dan ziarah ke Raudhah.
“Kami pantau terus perkembangan di lapangan dan berupaya maksimal agar seluruh jemaah bisa kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat,” pungkasnya. (Kemenag.go.id)
Komentar