|
Menu Close Menu

Mengenal Sosok Mas Tamam, Mantan Bupati Pamekasan yang Kini Pimpin Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat RI

Selasa, 24 Juni 2025 | 22.39 WIB

Baddrut Tamam, Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat (KPPM RI) dalam sebuah acara.(Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Jakarta – Mantan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, kembali mendapat kepercayaan di level nasional. Kali ini, pria kelahiran 2 Desember 1978 itu dipercaya memimpin Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (KPPM RI), sebuah lembaga strategis yang dibentuk untuk memperkuat partisipasi warga dalam pembangunan berbasis komunitas.


KPPM RI ini memiliki tugas mulia untuk menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Pria yang akrab disapa Mas Tamam ini ditugaskan khusus untuk membangun 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pesantren di Indonesia, khususnya menyasar pesantren di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. 


Pengangkatan Mas Tamam dinilai sebagai langkah tepat mengingat rekam jejaknya selama memimpin Kabupaten Pamekasan pada periode 2018–2023. Di bawah kepemimpinannya, Pamekasan dikenal dengan berbagai inovasi sosial, termasuk program beasiswa santri, reformasi birokrasi berbasis digital, hingga penguatan ekonomi UMKM lokal.


Sebagai tokoh muda Nahdliyin, Mas Taman memiliki latar belakang organisasi yang kuat. Ia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sejak kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan bahkan sempat menjabat sebagai Ketua PMII Jawa Timur tahun 2008.


Karier politiknya mulai mencuat saat ia terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 2009, dan kembali dipercaya untuk periode kedua pada 2014–2019 sebelum akhirnya maju sebagai Bupati Pamekasan.


Dalam kiprah barunya sebagai Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat, Mas Tamam menegaskan komitmennya untuk ikut berkontribusi nyata mewujudkan Indonesia Emas 2045.


 “Kita ingin membangun dari bawah, dari masyarakat itu sendiri. Penguatan ekonomi keluarga, pendidikan, dan kesehatan harus bersumber dari partisipasi warga,” ungkapnya, Selasa (24/05/2025). 


Dengan pengalaman birokrasi dan kepemimpinan sosialnya, Mas Tamam dipandang mampu membawa semangat perubahan dalam tubuh komite tersebut. Banyak pihak berharap, gagasan dan kerja nyata yang selama ini ia tunjukkan di Madura bisa direplikasi secara nasional. (Had) 


Bagikan:

Komentar