|
Menu Close Menu

Ayah dari Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Autopsi Kedua Putrinya

Jumat, 28 Oktober 2022 | 22.09 WIB

Puluhan keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang saat melakukan doa bersama di Depan Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang. (Dok/Fauzi).



Lensajatim.id, Malang - Salah satu keluarga korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan Malang meminta kembali autopsi untuk mencari penyebab kematian korban.


Diketahui sebelumnya, pada Sabtu (1/10/2022) kemaren terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.


Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.


Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala, leher, dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan ada ratusan orang yang mengalami luka ringan dan luka berat.


Kuasa hukum Devi Athok, Imam Hidayat, kepada media ini mengatakan bahwa saat ini pihak keluarga korban sudah menyatakan bersedia kembali untuk dilakukan proses autopsi kepada kedua anaknya.


"Keluarga sudah bersedia kembali untuk pelaksanaan autopsi," kata Imam, Jumat (28/10/2022).


Imam menjelaskan, pernyataan persetujuan untuk autopsi tersebut telah disampaikan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang nantinya akan diteruskan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.


Menurutnya, surat dari pihak keluarga yang menyatakan bersedia untuk pelaksanaan autopsi tersebut sudah disampaikan kepada LPSK pada 24 Oktober 2022. Selain melalui LPSK, pengiriman surat dilakukan secara daring kepada pihak terkait.


"Ada beberapa yang kami sampaikan secara daring," katanya menjelaskan.


Devi Athok merupakan ayah dari dua korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Dua orang putrinya berinisial N dan N menjadi korban dalam tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut. 


"Sebelumnya, pihak keluarga sudah sempat menyetujui proses autopsi tersebut," tandasnya. (Fauzi)

Bagikan:

Komentar