|
Menu Close Menu

Ketua LPNU Jatim Optimis Menatap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023, Begini Alasannya

Minggu, 06 November 2022 | 19.39 WIB

Fauzi Priambodo, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur (baju batik) saat menerima penghargaan dari Koordinator ForKom Jurnalis Nahdliyin, Muhammad Didi Rosadi di salah satu Kafe di Surabaya. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Tahun 2023 mendatang perekonomian dunia diprediksi bakal memasuki masa yang sulit. Bahkan yang menyampaikan salah satunya langsung adalah Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.


Tepatnya dalam acara Webinar yang diselenggarakan PT PLN Persero, Rabu (26/10/2022). "IMF bilang pada 2023 is gonna be dark. itu yang disebut gelap. Kalau saya bicara begitu dianggap menakuti-nakuti padahal sebetulnya tidak. Saya hanya menyampaikan risiko itu ada dan kita harus waspada," ujarnya


Namun, hal berbeda disampaikan oleh Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Jatim, Fauzi Priambodo. Menurut dia Indonesia baru saja melewati masa tersulit perekonomian.


"Waktu awal munculnya, Corona. Waktu itu kan masih awal ada PSBB. Ya, itu masa tersulit," ujarnya.


Dia menjelaskan masa tersebut berat dilalui para pengusaha karena ada pembatasan. "Dulu kan sempat tidak bebas. Warung diobrak. Jadi tidak bisa berjualan," tuturnya.


Sebab itu di tahun 2023 Fauzi masih optimis menatap pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kita sudah pernah melewati masa sulit. Bisa dibilang dari nol saat itu. Kalau nanti ada resesi saya kira dampaknya tak separah ketika ada PSBB dulu," lanjutnya.


Selain itu bebernya ada dua jalur perekonomian. Yakni, pasar tradisional dan modern kapitalis.


"Pasar tradisional seperti UMKM ini tak terlalu terdampak. Ibaratnya jual kacang rentengan tidak mungkin gak laku sama sekali. Jika pasar modern, ekonomi menengah ke atas baru bisa terdampak dari adanya resesi," tutur dia.


Hanya saja kata dia ketika ekonomi Indonesia mulai bangkit saat ini kembali dihantam masalah lain. Yakni, dengan adanya kenaikan BBM.


"Ekonomi kita yang sedang merangkak naik, kembali terhantam dengan adanya kenaikan BBM. Saya kira harga kenaikan BBM ini perlu dikoreksi," tegas dia.


Sebagai Ketua LPNU, Priambodo kini tengah sibuk menjalankan program NU'Conomics. Gagasannya tentang membantu masyarakat kecil di Jawa Timur untuk maju secara finansial.


"Kalau berbicara warga Nahdliyin ini ya berarti Grassroots. Mereka kebanyakan UMKM. Inilah yang menjadi perhatian kami," lanjutnya.


Kepada UMKM ini, Fauzi mengaku terus memberikan pendampingan. Itu seperti pelatihan hingga pemasaran produk.


Selain itu Fauzi juga menjelaskan jika di Jatim, warga Nahdliyin akan sangat siap dihadapkan pada tahun 2023. Termasuk juga jika memang nanti masuk pada masa resesi.


"Di Jatim ini ada ribuan pesantren. Satu pesantren saja bisa memiliki ribuan santri. Jika satu koperasi pesantren menjual hasil produk UMKM dari warga, cukup banyak perputaran uang di dalamnya dan mampu mensejahterakan," tutur dia.


Atas gagasannya tersebut tentang NU'Conomics, Fauzi Priambodo mendapat apresiasi dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) di tahun 2022 ini. Dia menjadi salah satu tokoh inspiratif dari sebelas tokoh asal Jatim lainnya.


Penghargaan langsung diserahkan oleh Koordinator FJN, Muhammad Didi Rosadi di Mazaya Coffe and Roastery yang ada di Jalan Gayungsari Barat, Kecamatan Gayungsari, Kota Surabaya.


Diketahui juga Fauzi Priambodo adalah pengusaha asli Surabaya yang sudah puluhan tahun malang-melintang di dunia bisnis Indonesia. Dan sejak tahun 2018 dia dipercaya memimpin Lembaga Perekonomian PWNU Jatim. (Red)

Bagikan:

Komentar