|
Menu Close Menu

Resmi Dilantik, Ketua Kopri PC PMII Surabaya : Kader Kopri Harus Mampu Berinovasi

Senin, 20 Maret 2023 | 11.33 WIB

Foto bersama usai pelantikan PC PMII Kota Surabaya dan Kopri PC PMII Kota Surabaya Masa Khidmat 2023-2024 di Graha Sawunggaling Pemerintah Kota Surabaya. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) beserta pengurus Kopri PC PMII Surabaya Masa Khidmat 2023-2024 resmi dilantik. Kegiatan yang dihadiri oleh kader dan juga alumni PMII Surabaya ini digelar di Graha Sawunggaling Pemerintah Kota Surabaya. Minggu, (19/03/2023).


Kegiatan itu mengambil tema " Merawat Sejarah Menyongsong Peradaban". Kader Kopri PMII Surabaya harus bisa merawat sejarah dan menjadikan sejarah sebagai sebuah spirit  keikutsertaanya dalam berbagai aspek kehidupan untuk sebuah peradaban.


Ketua Kopri PC PMII Kota Surabaya, Julia Kumala Asri Drakel, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kopri  sebagai arsitek peradaban bangsa sehingga mampu berkolaborasi dengan semua elemen bangsa untuk membangun sebuah peradaban yang maju. " Tugas kopri hari ini bukan hanya untuk menutup lubang ketidaksetaraan yang masih ada. Namun, juga berpikir dua, tiga langkah lebih maju dan memastikan perempuan Indonesia tidak lagi tertinggal di masa depan," tukasnya. 


Menurutnya, Era disrupsi merupakan era perkembangan inovasi-inovasi baru di tengah perkembangan teknologi yang kian canggih. Kader Kopri harus tanggap dan tangguh untuk mampu mengabil peran di dalamnya sebagai agen perubahan. 


"Kopri harus memberikan inovasi dan gebrakan baru diera digital ini yang nantinya mampu menyongsong peradaban sesuai dengan zaman," tandas Julia. 


Kedepan kopri harus mampu menciptakan inovasi baru dalam tubuh PMII sehingga mampu mencipatakan wajah baru yang progresif dan berdaya saing. Menjadi dari bagian generasi emas yang mampu bersaing dengan sebuah karya. 


Zaman boleh berubah, begitupun dengan cara pandang dan pola fikir perempuan harus berubah yang terpenting tidak melanggar aturan dan mengenal batas 


Maka dari itu, sudah seharusnya perempuan di Indonesia hebat dalam berpola fikir, hebat dalam cara pandang, menjadikan digital bukan suatu tantangan tapi perubahan era yang harus dihadapi, dinikmati dan dijalani. (Rur/Red).

Bagikan:

Komentar